Repsol berpotensi temukan cadangan migas besar di Blok Sakakemang



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru saja mengumumkan adanya potensi cadangan migas baru di Blok Sakakemang yang dikelola oleh Repsol. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan SKK Migas optimis potensi sumber daya alam tersebut bisa menjadi cadangan migas baru di Indonesia.

Namun Dwi belum bisa menyebut angka pasti jumlah cadangan di Blok Sakakemang tersebut. "Nanti kalau sudah, masih belum secure diumumkan,"ujar Dwi.

Biarpun begitu, Dwi memproyeksi potensi cadangan di blok tersebut bisa mencapai 1,5 TCF. Jika potensi tersebut terbukti menjadi cadangan migas, maka Blok Sakakemang menjadi blok migas dengan penemuan cadangan yang bisa menyamai Blok Cepu. "Saya kira lebih dari 1,5 TCF. Mungkin (sama dengan Blok Cepu), nanti kita lihat,"ungkap Dwi.


Research Director Wood Mackenzie, Andrew Harwood menyebut SKK Migas telah mengonfirmasi adanya temuan gas di Blok Sakakemang di Sumatera, Indonesia. Pengeboran dilakukan di sumur Kali Berau Dalam (KBD) 2 yang diproyeksi memiliki potensi cadangan gas sebesar 1,5 atau lebih dari 250 juta BOEPD. "Wood Mackenzie mengestimasi lebih dari 300 BCF bisa dikomersialkan,"ujar Andrew dalam keterangan tertulis pada Senin (18/2).

Apalagi lokasi BloK Sakakemang dekat dengan infrastruktur gas. " Penemuan cadangan hanya 25 kilomenter dari kilang gas Grissik, tempat mengumpulkan dan memproses produksi dari Blok Corridor yang dioperatori oleh ConocoPhillips, sebelum menyalurkannya kepada pembeli di Sumatera, Jawa Barat, dan Singapore,"imbuh Andrew.

Lebih lanjut Andrew menyebut regulator migas di Indonesia, SKK Migas, saat ini memang tengah meningkatkan upaa ekplorasi di Indonesia dalam menghadapi penyusutan produksi dan kurangnya aktivitas investasi baru. SKK Migas menargetkan setidaknya ada penemuan cadangan migas raksasa setara 500 juta boepd pada 2023.

Penemuan potensi cadangan migas di Blok Sakakemang pun berpotensi menjadi salah satu penemuan cadangan besar setelah penemuan Blok Cepu. "Potensi cadangan Kali Berau Dalam bisa menjadi berita bagus bagi Indonesia yang memerlukan peningkatan kegiatan ekplorasi. Jika estimasi pemboran ini bisa terbukti, ini akan menjadi penemuan cadangan terbesar di Indoensia setelah Blok Cepu yang dioperatori oleh ExxonMobil pada 2001,"pungkas Andrew. Asal tahu saja, Repsol telah melakukan upaya ekplorasi sejak tahun 2015. Pada taun 2018 lalu, Repsol telah melakukan pemboran kedua di sumur Kali Berau Dalam di Blok Sakakemang. Sejak 10 Februari 2019 hingga saat ini, Repsol tengah melakukan tes produksi. Tes produksi ini dilakukan untuk menghitung cadangan gas di blok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini