Repsol dapat perpanjangan operasi di Blok Corridor sampai 20 tahun



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Repsol termasuk satu dari tiga kontraktor yang mendapat restu perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Corridor dalam 20 tahun ke depan terhitung sejak 20 Desember 2023. Dalam klausul perpanjangan kontrak baru, nantinya Repsol bakal memegang participating Interest sebesar 24%.

Kelanjutan Repsol di Corridor rupanya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pihak Repsol dan rencana pengembangan Blok Sakakemang. Asal tahu saja, Repsol berencana mempercepat produksi gas di Blok Sakakemang dalam 2,5 tahun hingga tiga tahun mendatang.

Rencana ini semakin mungkin terealisasi pasca kepastian bertahannya Repsol di Corridor. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menyebut pemangkasan waktu yang dilakukan sangat mungkin dilakukan. "Akan ada sharing facility dari Corridor," jelas Arcandra di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (22/7).


Sementara itu, General Manager Repsol Indonesia Greg Holman menyebut sejumlah langkah terus dilakukan demi merealisasikan rencana percepatan produksi. "Kami mendapat dukungan dari pemerintah, apalagi kami baru saja menandatangani MoU dengan PGN," ujar Greg.

Mengutip laporan Kontan.co.id, pada Jumat (12/7), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) Penjualan dan Pembelian Gas Bumi dengan Talisman Sakakemang B.V. afiliasi dari Repsol Group (TBSV). MoU jual beli itu dikerjakan untuk pasokan gas yang berasal dari Wilayah Kerja Sakakemang.

MoU antara PGN dan TBSV ini akan berlaku sejak 12 Juli 2019 yang akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak. 

Sementara itu, optimisme serupa pernah diungkapkan Wakil Kepala SKK Migas Sukandar. Ia mengatakan ada beberapa hal yang menguntungkan pemerintah Indonesia dalam usaha percepatan produksi pertama Blok Sakakemang.

Salah satunya adalah ketersediaan pipeline gas di Sumatra Selatan yang merupakan lokasi Blok Sakakemang. "Ada yang 30 inci, 32 inci sehingga jaraknya cukup dekat untuk dialirkan," ujar Sukandar di Kantor SKK Migas beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurut Sukandar jarak dari sumur pengeboran dan lokasi penemuan hanya 25 kilometer (km) dan jarak tersebut terhitung dekat.

Asal tahu saja, Blok Sakakemang merupakan salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini