Resesi tak pengaruhi industri wine di Amerika Serikat



Virginia. Resesi ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2008 silam memang memaksa masyarakat menekan anggaran belanja. Namun, tidak semua anggaran dikurangi, ada yang mengalami kenaikan, yakni dana membeli wine.

Menariknya, wine tersebut adalah produk lokal. Tak heran, bila industri pengolahan wine di Virginia makin tumbuh pesat saat industri-industri lain meredup.

Asosiasi Industri Wine AS memperkirakan, konsumsi minuman anggur itu terus meningkat 17 tahun terakhir. Jumlah pemainnya terus bertambah. Tahun 1990, jumlah usaha pengolahan wine baru selusin. Namun, tahun 2003 sudah berkembang menjadi 96 usaha. Saat ini, jumlahnya membengkak menjadi 190 perusahaan.


Salah satu usaha pengolahan wine adalah Hillsborough di Purcellville, Virginia. Tahun lalu, diperkirakan sebanyak 12.000 orang datang ke perusahaan ini untuk mencicipi wine. Padahal, jarak menuju kota itu cukup jauh, sekitar 80 kilometer dari Washington.

Asal tahu saja, Hillsborough didirikan oleh Bora Baki, warga Turki yang pindah ke AS tahun 1979. Sebenarnya, Baki ingin menikmati masa pensiun di AS.

Namun, 10 tahun lalu, salah satu anaknya, Karem Baki yang merupakan sarjana pengolahan wine, menyarankan untuk mendirikan usaha pengolahan anggur. Kemudian, mulai tahun 2003, Baki mendirikan Hillborough. Saat ini, pesaing usaha pengolahan wine semakin banyak. Namun, hal itu tidak menyurutkan usaha Baki.

Terbukti, pada saat resesi pun, jumlah penikmat wine tidak berkurang. "Konsumen selalu punya cara untuk menikmati wine, baik di saat susah maupun bahagia," Baki.

Wisata wine

Usaha pengolahan wine di Virgini memang memiliki kelebihan dibandingkan dengan tempat lain. Mereka bukan sekadar menciptakan segelas minuman bagi para bagi pengunjung, melainkan juga menampilkan kekhasan masing-masing.

Umumnya, setiap tempat pengolahan memiliki pemandangan yang elok. Otomatis, para pengunjung bisa mencicipi wine sambil berwisata di alam bebas.

Selain itu, setiap Sabtu dan Minggu, selalu ada hiburan musik. "Kawasan ini memang sedang digarap menjadi tempat wisata, diharapkan lima tahun ke depan semakin terkenal," kata Pandit Patil, pemilik pengolahan wine Narmada di Amissvile.

Tak hanya memiliki pemandangan bagus, Narmada juga menawarkan menu istimewa yang berasal dari India. Di antaranya, menu makanan ringan dari Negeri Gangga. "Makanan ringan ini cocok sebagai teman minum," kata Sudha, istri Pandit Patil.

Sebagian kecil usaha pengolahan mampu menghasilkan 40.000 botol per tahun. Tapi, rata-rata hanya 2.500 dan 5.000 botol per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 60% di antaranya, terjual di tempat pengolahan.

Editor: Edy Can