KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada reksadana saham syariah offshore tetap tumbuh di tengah resesi yang sudah melanda beberapa negara. Ekspektasi kinerja pasar saham global yang akan membaik serta menariknya peluang investasi sektor teknologi membuat investor tetap betah memendam dana investasinya di reksadana ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan atawa asset under management (AUM) reksadana syariah berbasis efek luar negeri atau reksadana offshore meningkat Rp 41,76 miliar secara bulanan menjadi Rp 8,69 triliun di Juli. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan resesi memang bisa membuat pendapatan emiten menurun. Namun, sentimen tersebut tidak langsung menyurutkan minat investor untuk berinvestasi di reksadana offshore yang mungkin memiliki emiten dari negara yang sudah mengalami resesi.
Resesi tidak menyurutkan kinerja dan dana kelolaan reksadana offshore
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada reksadana saham syariah offshore tetap tumbuh di tengah resesi yang sudah melanda beberapa negara. Ekspektasi kinerja pasar saham global yang akan membaik serta menariknya peluang investasi sektor teknologi membuat investor tetap betah memendam dana investasinya di reksadana ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan atawa asset under management (AUM) reksadana syariah berbasis efek luar negeri atau reksadana offshore meningkat Rp 41,76 miliar secara bulanan menjadi Rp 8,69 triliun di Juli. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan resesi memang bisa membuat pendapatan emiten menurun. Namun, sentimen tersebut tidak langsung menyurutkan minat investor untuk berinvestasi di reksadana offshore yang mungkin memiliki emiten dari negara yang sudah mengalami resesi.