Reshuffle kabinet menggoyang poundsterling



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling tergoncang reshuffle kabinet. Meski dollar AS juga kurang solid karena komentar pejabat The Fed yang masih berhati-hati memproyeksikan kenaikan suku bunga, namun GBP sulit mengungguli USD.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/1) pukul 18.01 WIB, pasangan GBP/USD melemah 0,27% ke level 1,3532.

Yohanes Sigit Hartono, analis Rifan Financindo Berjangka menjelaskan, isu reshuffle kabinet Perdana Menteri Inggris, Theresa May menggoyang GBP.


"PM Theresa May melakukan reshuffle besar-besaran di jajaran politisi top Inggris pekan ini, " jelas Yohanes, Selasa (9/1). Ia melanjutkan, salah satu nama penting yang tersingkir adalah Patrick McLoughlin, pimpinan Partai Konservatif yang merupakan partai pendukung May.

Padahal, di Amerika Serikat, dollar AS juga kurang katalis yang kuat. Pernyataan sejumlah gubernur The Federal Reserve baru-baru ini dinilai terlalu berhati-hati. Anggota dewan gubernur The Federal Reserve, Raphael Bostic dari Bank of Atlanta memberi sinyal dovish mengenai kenaikan suku bunga tahun ini. Sedangkan John Williams dari Bank of San Fransisco menyampaikan pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga tiga kali tahun ini.

"Dua pernyataan berbeda ini jadi melemahkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini," jelas Yohanes.

Namun, menurutnya, euro tetap masih sulit mengalahkan dollar AS. Sebab, ada potensi defisit sebesar £ 11 miliar pada neraca perdagangan Inggris per Desember yang bakal dirilis Rabu (10/1).

Atas pertimbangan tersebut, Yohanes merekomendasi sell on support apabila harga konsisten tembus level 1,3500. Level support antara 1,3474 -1,3440, dengan resistance di 1,3546-1,3582

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini