Resmi berdiri, Badan Otorita kembangkan Borobudur



KONTAN.CO.ID - Semangat Indonesia Incorporated dalam memajukan pariwisata Indonesia yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia melaju kencang. Berbagai Kementerian/Lembaga bekerja bersama, bersatu padu, mengawal kebangkitan pariwisata Indonesia tidak hanya di kawasan regional, tapi dunia.    Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur mulai bertugas menyusul rampungnya berbagai proses administrasi Kepala BOP.   Sebelumnya, pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pembentukan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur yang sudah disahkan presiden 11 April lalu dan diundangkan pada 12 April 2017.  "Pak Menpar, sampai di kantor kemarin pagi (Selasa 22/8) langsung saya tanda tangan Surat Persetujuan tentang Pembentukan Struktur Organisasi Tata Kelola) Badan Otorita Borobudur yang akan dipimpin oleh Direktur Utama," ujar Asman Abnur Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia dalam rakor.  Dalam rakor yang diawali dengan paparan Menteri Pariwisata Arief Yahya tersebut, semua peserta rakor sepakat dan sejalan dengan apa yang menjadi konsep besar untuk Borobudur.  "Bappenas siap mendukung dan secara khusus untuk Toba, Mandalika dan Borobudur sudah dilakukan mapping untuk 2018 dan siap harmonisasi anggaran di Bappenas," ujar Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) sendiri menyatakan tidak ada kendala dan sudah memberi persetujuannya.  Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan dalam pernyataanya menyambut baik paparan ringkgas Menteri Pariwisata Arief Yahya. Secara substansi diutarakan Luhut, Menpar sangat menguasai zona "Single Management, Single Destination" Borobudur.  Menko Maritim selanjutnya juga mengapresiasi langkah-langkah Kementerian Pariwisata dan telah menunjukkan arah sebagai penyumbang devisa Indonesia terbesar tahun 2019 nanti.  Menteri Pariwisata Arief Yahya bersyukur dengan cepatnya proses pembentukan struktur kepengurusan Badan Otoritas Pariwisata Borobudur. Ia mengatakan, BOP akan menjadikan Borobudur sebagai salah satu destinasi pariwisata nasional dan internasional yang memiliki kekayaan potensi wisata budaya berkelanjutan yang mampu menarik 2 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. "Borobudur dikembangkan sebagai destinasi yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi heritage dan sudah diakui sebagai UNESCO World Cultural Heritage. Pengembangannya nanti akan difokuskan pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas," ujar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Rabu (23/8). Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, tugas dari BOP Borobudur ini nantinya meliputi melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi perencanaan, pengembangan,  pembangunan, dan pengendalian di Kawasan Pariwisata Borobudur.  "Critical success factornya ada di akses. Dan itu sudah ada jawabannya, Bandara New Jogjakarta International Airport di Kulonprogo akan menjawab masalah aksesibilitas udara menuju Joglosemar," jelas Arief Yahya. BOB akan mengelola kawasan pariwisata di tiga destinasi pariwisata nasional meliputi Solo-Sangiran dan sekitarnya, Semarang-Karimun Jawa dan sekitarnya, serta Borobudur-Yogyakarta dan sekitarnya. Borobudur menjadi satu dari 10 destinasi pariwisata yang jadi prioritas dikembangkan hingga 2019. Destinasi pariwisata lainnya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Morotai di Maluku Utara, Tanjung Lesung di Banten, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Kawasan Bromo Tengger di Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina