JAKARTA. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) kemarin (11/5) resmi berdiri. Lembaga ini langsung mengincar tiga proyek infrastruktur yang ditawarkan dengan skema kerjasama pemerintah-swasta alias public private partnership (PPP). Ketiga proyek tersebut, pertama, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Jawa Tengah senilai US$ 3 miliar. Kedua, rel kereta api Bandara Soekarno Hatta-Stasiun Manggarai bernilai US$ 900. Ketiga, pengolahan sampah terpadu di Bandung senilai US$ 95 juta. PII akan memberikan jaminan terhadap janji contract agency dalam perjanjian ketiga proyek tersebut. Seperti, keterlambatan atau kegagalan dalam pengadaan lahan, perizinan, perubahan peraturan perundang-undangan, dan wanprestasi, baik yang terkait dengan pendapatan volume atau penjualan. "Serta risiko politik dan risiko terminasi," ujar Presiden Direktur PII Shintya Roesly.
Resmi Berdiri, PII Incar Tiga Proyek Infrastruktur
JAKARTA. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) kemarin (11/5) resmi berdiri. Lembaga ini langsung mengincar tiga proyek infrastruktur yang ditawarkan dengan skema kerjasama pemerintah-swasta alias public private partnership (PPP). Ketiga proyek tersebut, pertama, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Jawa Tengah senilai US$ 3 miliar. Kedua, rel kereta api Bandara Soekarno Hatta-Stasiun Manggarai bernilai US$ 900. Ketiga, pengolahan sampah terpadu di Bandung senilai US$ 95 juta. PII akan memberikan jaminan terhadap janji contract agency dalam perjanjian ketiga proyek tersebut. Seperti, keterlambatan atau kegagalan dalam pengadaan lahan, perizinan, perubahan peraturan perundang-undangan, dan wanprestasi, baik yang terkait dengan pendapatan volume atau penjualan. "Serta risiko politik dan risiko terminasi," ujar Presiden Direktur PII Shintya Roesly.