Resmi Bergabung dengan SIG, Begini Efeknya ke Semen Baturaja (SMBR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) telah resmi bergabung dengan Semen Indonesia Group (SIG). Ini ditandai dengan transaksi penandatanganan akta inbreng pada Senin (19/12) lalu, antara Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama SIG Donny Arsal.

Direktur Utama SMBR Daconi Khotob menyatakan pihaknya melihat adanya value creation yang didapatkan melalui integrasi dengan SIG. Kekuatan SMBR di pasar Sumbagsel menjadi potensi yang sangat besar untuk memantapkan penguasaan pasar domestik terbesar kedua di wilayah Sumatera.

“Kedekatan SMBR dengan wilayah pasar ini menciptakan efisiensi, sehingga kami siap bersama-sama dengan SIG untuk mencapai target mendatang.” ungkap Daconi, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, kemarin.


Baca Juga: Pemerintah Resmi Inbreng Saham SMBR ke SMGR Senilai Rp 2,84 triliun

Dia melanjutkan, integrasi ini juga menciptakan efisiensi pada sistem procurement di industri semen. Pasalnya, peralatan yang dipakai untuk kebanyakan pabrik semen menyerupai satu sama lain. Sehingga dengan adanya penyatuan dalam sistem order akan memberikan posisi tawar yang lebih baik secara grup.

Dari sisi produksi, sebut Daconi, SMBR dan SIG dapat melakukan benchmark untuk pengoptimalan bahan klinker yang lebih sedikit dan efektif. Hal ini juga membawa dampak positif untuk kedua belah pihak.

Dengan begitu, volume produksi semen dapat meningkat dengan tetap menerapkan efisiensi.

Melalui integrasi antara SMBR dan SIG membawa dampak positif bagi keduanya. Langkah besar ini memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif.

“Selain itu potensi penciptaan nilai atau value creation di bidang pengembangan SDM tentunya juga akan mendongkrak pertumbuhan kinerja SMBR dan group,” imbuhnya.

SMBR tercatat membukukan peningkatan pendapatan hingga 9% yoy, dilanjutkan dengan laba bersih Perseroan yang naik 160% per kuartal III-2022 dibandingkan kuartal III-2021.

Menurut Daconi, ini membuktikan bahwa SMBR masih menunjukkan kinerja positifnya di tahun 2022. Terlebih di tengah kondisi industri semen yang masih dibarengi dengan kenaikan harga batubara serta biaya logistik yang memiliki dampak pada peningkatan biaya operasi perusahaan.

"Perseroan optimis dapat menutup tahun 2022 dengan kinerja yang positif. Hal ini tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang telah melakukan usaha terbaiknya," kata Daconi.

Baca Juga: Semen Indonesia Group Dapat Kredit Sindikasi dari 12 Bank untuk Program ESG

 
SMBR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat