KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang penginapan dan pengolahan kayu PT Singaraja Putra Tbk (SINI) menargetkan bisa membukukan pendapatan Rp 246 miliar pada 2019. Direktur Utama SINI Erick Tonny Tjandra mengatakan, sampai dengan kuartal III-2019, perusahaannya sudah mencapai 76% dari target tersebut. Sementara itu, dari segi laba bersih, SINI menargetkan bisa mencapai Rp 4 miliar hingga akhir tahun dan sampai Mei 2019 sudah tercapai Rp 2,3 miliar. Perusahaan yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (8/11) ini, baru saja memperoleh dana segar Rp 18,9 miliar. Menurut Erick, dana hasil IPO 100% akan digunakan untuk modal kerja meliputi renovasi dan pengadaan furniture, peralatan elektronik, serta desain interior untuk tambahan kamar hasil kerja sama dalam pengelolaan penginapan.
Baca Juga: Singaraja Putra akan IPO dengan harga penawaran Rp 108 per saham Di samping itu, dana ini juga akan digunakan untuk modal kerja pendirian anak perusahan baru yang investasi pembentukannya mencapai Rp 3 miliar. Anak perusahaan SINI ini akan mendukung pemasaran perusahaan dengan mengembangkan platform digital untuk mempermudah pemesanan dan pembayaran jasa pemesanan. "Platform digital ini untuk membantu unit pemasaran kamar-kamar yang kami punya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan melalui kerja sama dengan pemilik properti lain," kata Erick di BEI, Jakarta, Jumat (8/11). Saat ini, rencana pendirian anak perusahaan berbasis digital ini masih dalam proses penjajakan. Perusahaan baru ini akan resmi berdiri pada 2021 dan mulai beroperasi pada 2022. Sebagai informasi, saat ini SINI mengelola sebanyak 186 unit penginapan yang ada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, terdiri dari properti pribadi dan kerja sama dengan para pemilik properti lain. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan kawasan industri dan proyek-proyek infrastruktur yang sedang gencar dikerjakan. Baca Juga: Saham Singaraja Putra (SINI) melonjak 69,44% di perdagangan perdana