KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Era Media Sejahtera Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/5). Emiten dengan kode saham
DOOH ini mengawali debut dengan melemah 7% ke level Rp 93/per saham. DOOH memasang harga penawaran umum saham perdana alias
initial public offering (IPO) senilai Rp 100. Harga penawaran ini merupakan batas bawah dari harga
bookbuilding di rentang Rp 100-Rp 120. Perusahaan periklanan dan agensi ini menawarkan maksimal 1,57 miliar saham baru atau setara dengan 20% dari modal dan disetor. Walhasil, perusahaan
advertising ini mengantongi dana segar Rp 154,70 miliar.
Sekitar 7,07% dana dari IPO akan dipakai untuk belanja modal berupa biaya pengadaan aset media periklanan yang dibeli dari pihak ketiga dan ditempatkan di berbagai lokasi.
Baca Juga: IPO Tripar Multivision Plus (RAAM) Alami Oversubscribed 88,01 Kali Nantinya aset-aset tersebut akan tersebar pada pada 206 titik pada PD Pasar Jaya dan sebanyak 50 unit pada Gudang Induk Koperasi Unit Desa. Pengembangan ini akan direalisasikan pada semester I-2023. Kemudian sekitar 92,93% dana segar IPO akan digunakan untuk modal kerja mulai dari biaya penyewaan slot iklan, pemasaran, penyewaan infrastruktur hingga peningkatan kapasitas layanan media. Tak hanya itu, DOOH mencatatkan 1,28 juta Waran Seri I atau sebesar 20% dari modal disetor pasca IPO. Nantinya setiap pemegang 5 saham baru DOOH akan mendapat 4 Waran Seri I.
Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sejumlah Rp 167,13 miliar. Jika dilaksanakan oleh pemegang waran, dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal kerja Era Media Sejahtera. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari