KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Daya Intiguna Yasa (
MDIY) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (19/12). Pada hajatan ini, MDIY mematok harga penawaran umum saham perdana alias
Initial Public Offering (IPO) di level Rp 1.650 per saham. Harga tersebut merupakan batas bawah dari harga penawaran awal alias
bookbuilding MR DIY di kisaran Rp 1.650-Rp 1.870. MDIY menawarkan sebanyak 2,53 miliar saham kepada publik.
Head of Marketing Communication MR DIY Indonesia Ria Sutrisno mengungkapkan rencana ekspansi perusahaan setelah resmi melantai di bursa. Menurutnya, dana hasil
Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk memperluas jaringan toko di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Resmi Melantai, Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY) Anjlok Hingga ARB Langkah ini bertujuan untuk memenuhi komitmen perusahaan dalam menyediakan akses mudah terhadap peralatan rumah tangga bagi seluruh keluarga di Indonesia. “Untuk rencana penggunaan dana IPO, pastinya kita akan menggunakan ini Untuk berekspansi ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Ria di Kantor Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/12). Saat ini, MR DIY telah memiliki lebih dari 900 toko yang tersebar di berbagai daerah. Ria optimistis bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah. "Mungkin ke depannya kita akan bisa terus tumbuh sampai di atas 1.000 toko ya dalam beberapa tahun ke depan," paparnya. Namun, Ria menekankan bahwa lokasi pembukaan toko baru akan sangat bergantung pada dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat di masing-masing daerah. MDIY akan memilih lokasi strategis, baik di dalam mal maupun toko mandiri atau
stand alone. Mengenai nilai investasi per toko, Ria menyebutkan bahwa angkanya sangat bervariasi tergantung pada lokasi.
"Sebenarnya (nilai investasi) lumayan beragam tergantung dari daerah, Jadi aku tidak bisa menyampaikannya di sini," ungkapnya.
Ria menyatakan bahwa MDIY yakin dengan strategi yang telah disusun untuk terus memberikan pertambahan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Meski belum dapat memproyeksikan pertumbuhan pendapatan atau laba secara spesifik, perusahaan optimistis terhadap peluang di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari