Resmi melantai di BEI, saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) melonjak 24,53%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang ads media, mobile apps, dan infrastruktur jaringan, yakni PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/12).

Di awal perdagangan perdananya, harga saham WIFI langsung melesat 24,53% ke harga Rp 660 per saham. 

Seperti diketahui, saat menggelar initial public offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana, Solusi Sinergi Digital menawarkan 156,56 juta saham atau setara 8,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 530 per saham.

Direktur Utama Solusi Sinergi Digital Hermansjah Haryono mengatakan, perusahaan yang menggandeng PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek ini meraup dana segar sekitar Rp 83 miliar dari aksi korporasinya ini. 

Baca Juga: Dua perusahaan ini akan IPO di Bursa Efek dalam waktu dekat, simak profilnya

Seluruh dana yang didapat dari IPO akan digunakan sebagai modal kerja, seperti biaya pembayaran sewa ruang iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.

Solusi Sinergi Digital juga akan menerbitkan 283,02 juta saham dalam rangka konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses (PIS) dan PT Investasi Gemilang Maju (IGM). Jumlah tersebut setara 14,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan konversi utang. Dengan begitu, kepemilikan publik setelah IPO dan konversi utang adalah sebesar 22,58%.

Sebagai pemanis, Solusi Sinergi Digital juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak- banyaknya 351,66 juta saham atau 23,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Waran ini diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 waran seri I.

Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 690 per saham. Adapun seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.

Selanjutnya: Hari terakhir 2020, IHSG bergerak liar pada awal perdagangan Rabu (30/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari