KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/1). SMLE membuka perdagangan perdananya dengan melesat ke auto rejection atas (AS) 34,86% ke level Rp 236 per saham. 

Hingga pukul 09:07 WIB SMLE bertengger level Rp 236 per saham. Ini menguat 24,86% dari harga penawaran umum perdana saham alias intial public offering (IPO). 

Sinergi Multi Lestarindo resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI. Emiten yang menggunakan kode saham SMLE ini resmi menjadi perusahaan kelima yang resmi di BEI pada 2024.

Adapun emiten kimia khusus ini menawarkan maksimal 465,62 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO. 

Baca Juga: Calon Emiten Sudah Buka-Bukaan Harga Saham IPO

Sinergi Multi Lestarindo memasang mematok harga IPO Rp 175. Ini merupakan batas bawah dari harga masa penawaran awal alias book building di rentang Rp 175–Rp 190. 

Pada pencatatan perdana saham ini, SMLE akan mencatatkan 2,32 miliar saham. Dengan demikian, kapitalisasi pasar SMLE mencapai Rp 407,42 miliar di debut perdananya. 

Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo Siu Min menuturkan dengan resmi tercatatnya saham SMLE di Bursa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekspansi SMLE dapat meningkat. 

"Ini juga dapat mendorong SMLE untuk menambah jumlah kemitraan strategis guna meningkatkan positioning dan market share serta menjaga prospek pertumbuhan," jelas Sui Min dalam paparan publik. 

Baca Juga: Raup Rp 81,4 Miliar, Simak Penggunaan Dana IPO Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)

SMLE berhasil meraup dana segar Rp 81,48 miliar dalam hajatan IPO ini. Rencananya, suntikan dana itu akan digunakan untuk tiga hal utama dan berkaitan dengan ekspansi bisnis. 

Pertama, sekitar Rp 6 miliar akan digunakan untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku yang peruntukannya terbagi menjadi tiga bagian gudang. 

Kedua, sekitar Rp 3,4 miliar bakal dipakai untuk pengembangan lab Research & Development untuk menghasilkan prototipe dan formulasi yang lebih cepat dan variatif.  

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa pembelian bahan baku untuk unit bisnis food ingredients, personal care, dan cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati