KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (
RMKO) akhirnya resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan saham RMKO. Royaltama Mulia Kontraktorindo pun menjadi emiten ke-52 yang mencatatkan sahamnya di tahun 2023. Hingga pukul 10.44 WIB, harga saham Royaltama Mulia Kontraktorindo berada di level Rp 560. Melonjak 24,4% dari harga penawaran umum saham perdana atawa
initial public offering (IPO) di 450 per saham. Pada masa penawaran IPO Royaltama Mulia Kontraktorindo, telah terjadi
oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 166 kali dari porsi penjatahan terpusat atau pooling
Dalam keterangannya, Direktur Utama Royaltama Mulia Kontraktorindo Vincent Saputra mengatakan, Royaltama Mulia Kontraktorindo mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk bertransformasi dan melanjutkan pertumbuhannya di industri pertambangan tanah air dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya. IPO ini dapat mendukung Royaltama Mulia Kontraktorindo untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatra Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.
Baca Juga: Ini Rencana Bisnis Royaltama Mulia Kontraktorindo (RMKO) Usai IPO “Saat ini, Royaltama Mulia Kontraktorindo masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat,” Kata Vincent Saputra. Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan. Menurutnya, potensi batubara di Sumatra Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, RMKO optimistis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatra Selatan. “Terlebih lagi, dengan menjadi perusahaan terbuka, kami yakin RMKO ke depannya akan dapat menggarap berbagai proyek pertambangan dan tidak hanya terbatas di Sumatra dan bahkan terbuka dengan peluang sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan untuk komoditas lainnya. "Kami juga sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan dari investor yang telah berpartisipasi pada IPO RMKO sehingga tercapai
oversubscribed sebanyak 166,02 kali,” lanjut Vincent. Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Royaltama Mulia Kontraktorindo Nathania Pricilla Saputra menambahkan, RMKO berhasil meningkatkan pendapatan pada tahun 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 dengan CAGR antara tahun 2020-2022 sebesar 7,9 kali.
Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh sejak beroperasinya tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada Februari 2022. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6% dan 44,4% terhadap total pendapatan Royaltama Mulia Kontraktorindo.
Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, Royaltama Mulia Kontraktorindo juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di tahun 2022. “Ke depannya melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, Royaltama Mulia Kontraktorindo juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan. "Kami optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan dan mendukung visi Royaltama Mulia Kontraktorindo untuk menjadi kontraktor penyedia jasa pertambangan yang terintegrasi, terlengkap, dan terbaik di Indonesia,” pungkas Nathania. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari