KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa konstruksi umum PT Sumber Mas Konstruksi Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/3). Pada hari perdana perdagangannya, saham berkode
SMKM ini dibuka naik 9,85% menjadi Rp 290 per saham, dari harga initial public offering (IPO) Rp 264 per saham. Melalui IPO, perusahaan tercatat ke-9 sepanjang 2022 ini melepas 250 juta saham baru ke publik atau setara 19,95% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan begitu, SMKM memperoleh dana segar sebesar Rp 66 miliar. Dalam IPO ini, SMKM menggandeng PT Erdhika Elit Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, perusahaan berencana menggunakan 97% dana untuk modal kerja konstruksi proyek di masa yang akan datang baik pada sektor swasta maupun pemerintahan. Kemudian, sebesar 3% akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan sumber daya manusia. Direktur Utama PT Sumber Mas Konstruksi Tbk Budi Aris menyatakan, penawaran Umum ini merupakan komitmen manajemen dalam mengembangkan usaha agar lebih baik ke depannya dengan tumbuh secara berkesinambungan serta mengikuti tata kelola perusahaan yang baik.
Baca Juga: Lebih Cermat Memilih Saham-Saham IPO "Melalui IPO, selain terbukanya akses permodalan yang luas, dampak lainnya adalah untuk memperkuat image perusahaan serta peluang kerja sama yang semakin terbuka dari pihak yang membutuhkan jasa perusahaan,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3). Komisaris Utama PT Sumber Mas Konstruksi Tbk lntan Magdalena P. menambahkan, SMKM telah memiliki pengalaman selama kurang lebih 30 tahun dalam bidang konstruksi. "Dengan pengalaman dan kondisi keuangan dari SMKM, ditambah progres pembangunan secara nasional, kami berkeyakinan dengan potensi yang semakin baik yang kami miliki di masa yang akan datang," ucap Intan. Sepanjang tahun 2020, SMKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60,06 miliar atau meningkat 19,97% dari realisasi 2019 yang sebesar Rp 50,06 miliar. Akan tetapi, laba bersih SMKM tercatat merosot 38,61% year on year (yoy) dari Rp 4,07 miliar menjadi Rp 2,5 miliar.
Kemudian, pendapatan per September 2021 melesat 117,62% yoy, dari Rp 58,18 miliar menjadi Rp 126,61 miliar. Sejalan dengan itu, laba bersih SMKM melonjak 170,12% yoy, dari Rp 4,55 miliar menjadi Rp 12,29 miliar. Adapun aset SMKM per September 2021 mencapai Rp 132,24 miliar, terdiri dari liabilitas Rp 7,05 miliar dan ekuitas Rp 125,19 miliar. Asal tahu saja, SMKM didirikan pada tahun 1981. Pada tahun 1982, SMKM mulai memasuki kegiatan usaha di bidang jasa kontruksi jalan dan saluran air. Pada tahun 2016 perusahaan mulai melakukan kegiatan jasa jasa arsitektur dan engineering. Kemudian di tahun 2018 perusahaan masuk di kegiatan jasa kontruksi umum keseluruhan khususnya untuk pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan konstruksi rumah, tempat tinggal, dan gedung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi