Resmi Tercatat di Bursa, Saham Segar Kumala Indonesia (BUAH) Melesat 24,74%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8). Importir serta pedagang besar buah-buahan dan sayuran dengan merek SK ini menjadi emiten ke-41 yang tercatat sepanjang tahun 2022 dan ke-807 di BEI.

Pada perdagangan hari perdananya, saham BUAH dibuka naik ke level Rp 402 dari harga initial public offering (IPO) yang ditetapkan Rp 388 per saham. Per pukul 09.30 WIB, saham BUAH melesat 24,74% menjadi Rp 484 per saham.

Melalui IPO ini, Segar Kumala Indonesia melepas 200 juta saham ke publik atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, perusahaan memperoleh dana segar Rp 77,6 miliar.


PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 75% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. Kemudian, sisanya bakal digunakan untuk membuka cabang baru perusahaan.

Baca Juga: Incar Rp 77,6 Miliar, Segar Kumala Indonesia (BUAH) Patok Harga IPO di Rp 388

Direktur Utama Segar Kumala Indonesia Renny Lauren mengatakan, IPO merupakan aksi korporasi strategis yang dilakukan perusahaan.

"Melalui IPO ini tentunya akan semakin memperkuat bisnis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan buah, sayur, dan unggas masyarakat di Tanah Air,” kata Renny Lauren dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8).

Renny menambahkan, dengan IPO, perusahaan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat agar lebih efektif dan efisien.

Direktur Segar Kumala Indonesia Vianita Januarini menambahkan, perusahaan menetapkan target pertumbuhan penjualan 40%-50% di tahun 2022. Hal ini seiring dengan permintaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk segar dan sehat, baik buah maupun sayuran.

“Pada kuartal I-2022 ini, perusahaan telah mencatatkan penjualan sekitar Rp 200 miliar. Kami optimistis kinerja tahun ini akan berjalan sesuai rencana yang ditetapkan,” ucap Vianita.

Menurutnya, secara keseluruhan, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan yang baik dalam tiga tahun terakhir kendati pandemi Covid-19 melanda di seluruh dunia. Bahkan, penjualan bersih perusahaan pada tahun 2021 tembus menjadi Rp 1,02 triliun atau meningkat 32,79% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Gelaran IPO Masih Ramai pada Paruh Kedua 2022, Berpeluang Lampaui Capaian Tahun 2021

Hal itu di sebabkan oleh peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat untuk buah-buahan dan ketersediaan stok barang yang lebih stabil dari tahun sebelumnya terutama untuk item-item utama seperti apel, anggur, jeruk, dan pir. Sejalan dengan kenaikan penjualan, perusahaan juga mencatatkan peningkatan laba bersih 35,54% year on year menjadi Rp 37,28 miliar.

Saat ini, perusahaan memiliki sembilan cabang cold storage dan distribusi aktif yang berlokasi di Jakarta, Makassar, Balikpapan, Medan, Bali, Yogyakarta, Ambon, Surabaya, dan Manado. Perusahaan juga memiliki 3 jalur distribusi utama dalam menjalankan usahanya yang berpusat di kota besar yaitu Medan, Jakarta, dan Surabaya.

Buah-buahan yang diimpor oleh perusahaan tiba di tiga pelabuhan utama tersebut untuk selanjutnya didistribusikan ke gudang penyimpanan cold storage yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Perusahaan mengimpor produk tersebut dari negara-negara di Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari