Resmikan Gedung Baru RS Dharmais, Jokowi : Serasa di Hotel Bintang Lima



KONTAN.CO.ID - Presiden RI Joko Widodo meresmikan gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak RS Kanker Dharmais, Jakarta. Gedung baru ini dihadirkan dengan desain modern dan dilengkapi peralatan super canggih untuk membantu proses penyembuhan pasien.

Pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak RS Kanker Dharmais merupakan bagian dari program peningkatan kualitas layanan kanker di Indonesia. Program ini mencakup digitalisasi sistem rumah sakit, pembentukan pusat registrasi kanker nasional, modernisasi infrastruktur dan peralatan kesehatan, percepatan program pendidikan terkait kanker, pengembangan pusat keunggulan, serta penerapan pelayanan berbasis penelitian dalam bidang Cancer Precision Medicine.

Gedung dengan luas 37.918 m² ini mengusung konsep Smart and Green Hospital. Gedung ini dilengkapi dengan alat canggih seperti Tomotherapy technology radiation therapy, virtual bronchoscopic navigation, intraoperative radiotherapy, surgical microscope, dan hyperthermia pump. Selain itu, tersedia juga layanan rawat jalan berupa poliklinik Center of Excellence cervix, breast, smoke-related, dan pediatric.


Gedung ini terdiri dari 18 lantai dan 3 basement serta dilengkapi dengan 100 tempat tidur rawat inap, 25 tempat tidur ruang isolasi, 4 ruang operasi, 1 ruang operasi hybrid, serta 23 ruang rawat intensif meliputi Intensive Care Unit (ICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Post Anesthesia Care Unit (PACU), dan High Care Unit (HCU).

“Tadi saya masuk ke gedung baru Rumah Sakit Dharmais serasa masuk ke hotel bintang 5. Bangunannya rapi, desainnya bagus,” ucap Presiden Jokowi, Jumat (30/8).

Gedung ini dibangun sejak 2022 dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.

Anggaran yang dihabiskan juga tidak kecil. Jokowi merinci anggaran untuk gedung sebesar Rp427 miliar, peralatan rumah sakit mencapai Rp.313 miliar, dan SDM Rp37 miliar.

Pendanaan ini bertujuan menyediakan layanan terbaik untuk mencapai standar internasional dan mendukung tujuan Indonesia Emas 2045.

“Pemerintah berinvestasi mengeluarkan anggaran tidak ada masalah asalkan anggaran itu betul-betul tepat sasaran, bisa menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan kesehatan terutama kanker bagi ibu dan anak-anak,” ucap Jokowi.

Tidak hanya RS Kanker Dharmais, Jokowi juga mengapresiasi pembangunan rumah sakit lain yang pembiayaannya dibantu IsDB, seperti RS Sardjito Yogyakarta dan RS Hasan Sadikin Bandung, yang desainnya mirip hotel bintang 5.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan RS Kanker Dharmais merupakan rumah sakit ketiga dari 12 rumah sakit yang dibangun oleh Kemenkes sejak awal 2022.

Ada 6 RS yang pembiayaannya dibantu IsDB, yakni RS Dharmais, RS Persahabatan Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat, RS Sardjito Yogyakarta, RS Profesor Ngoerah di Bali, dan RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

“Antara gedung ini dan gedung sebelah ada jalanan yang kurang tertata dan banyak pedangan. Jalanan akan kita upgrade dan menempatkan pedagang di tempat yang lebih bagus. Jadi, pedagang kita jadikan bagian dari komunitas rumah sakit,” ujar Menkes Budi.

Presiden Islamic Development Bank Muhammed Al Jasser mengatakan, peresmian RS Kanker Dharmais merupakan kebanggaan bagi semua orang yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan.

“Dengan peresmian Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak, kami memastikan bahwa ibu dan anak Indonesia memiliki akses terhadap layanan kesehatan kelas dunia. Kami telah menambahkan lebih dari 1.000 tempat tidur rumah sakit, terutama didedikasikan untuk meningkatkan perawatan anak-anak,” tutur Jasser.

Proyek ini lebih dari sekadar infrastruktur, meningkatkan efisiensi, aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan. Menurutnya, fasilitas-fasilitas kesehatan yang diresmikan akan berperan penting meningkatkan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Kembangkan Terapi Kanker Mutakhir, RS Kanker Dharmais Bekerjasama dengan RS Jepang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti