KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengejar target kelistrikan di Provinsi Riau. Khususnya untuk menekan biaya pokok produksi dan mencapai 100% rasio desa berlistrik hingga akhir tahun 2019. Guna mencapai target tersebut, PLN pun menggenjot pengoperasian infrastruktur kelistrikan. Antara lain, dengan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 25 Megawatt (MW) di Kota Gasib, serta meresmikan beroperasinya Gardu Induk (GI) New Garuda Sakti 30 Mega Volt Ampere (MVA) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dumai. Pengoperasian pembangkit dan infrastruktur kelistrikan itu dilakukan oleh Gubernur Riau H.Syamsuar didampingi Direktur Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto. Dalam paparannya, Wiluyo menyampaikan permintaan daya listrik di Provinsi Riau terus bertumbuh, hal itu dapat dilihat dari data penjualan tenaga listrik di Semester I tahun 2019 yang naik sebesar 145,2 GWh atau tumbuh sebesar 6,83% dibandingkan tahun lalu.
Resmikan PLTMG 25 megawatt di Riau, PLN bisa hemat Rp 25 miliar per tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengejar target kelistrikan di Provinsi Riau. Khususnya untuk menekan biaya pokok produksi dan mencapai 100% rasio desa berlistrik hingga akhir tahun 2019. Guna mencapai target tersebut, PLN pun menggenjot pengoperasian infrastruktur kelistrikan. Antara lain, dengan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 25 Megawatt (MW) di Kota Gasib, serta meresmikan beroperasinya Gardu Induk (GI) New Garuda Sakti 30 Mega Volt Ampere (MVA) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dumai. Pengoperasian pembangkit dan infrastruktur kelistrikan itu dilakukan oleh Gubernur Riau H.Syamsuar didampingi Direktur Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto. Dalam paparannya, Wiluyo menyampaikan permintaan daya listrik di Provinsi Riau terus bertumbuh, hal itu dapat dilihat dari data penjualan tenaga listrik di Semester I tahun 2019 yang naik sebesar 145,2 GWh atau tumbuh sebesar 6,83% dibandingkan tahun lalu.