Resource Alam ambilalih lima tambang batubara



JAKARTA. PT Resource Alam Indonesia Tbk kembali menambah kepemilikan tambang batubara. Emiten berkode saham KKGI ini telah merampungkan akuisisi lima perusahaan tambang setingkat izin usaha pertambangan (IUP) batubara dengan nilai total US$ 11,8 juta.

Kepala Hubungan Investor Resource Alam, Eric Tirtana, menuturkan kelima tambang itu tersebar di beberapa wilayah Kalimantan. Perusahaan pertama yang diakuisisi adalah Loa Hour, pemilik area konsesi tambang batubara seluas 5.000 ha di Murung Raya, Kalimantan Selatan.Resource Alam mengakuisisi 60% kepemilikan Loa Hour dengan nilai transaksi US$ 3,9 juta.

"IUP Loa Hour merupakan yang paling baru kami akuisisi," kata Eric, Kamis (19/7). Konsesi Loa Hour masih berstatus belum berproduksi atau green field. Kedua, Resource Alam mengakuisisi 75% saham Chaido Mega Mineral senilai US$ 1,67 juta. Chaido adalah pemilik IUP dengan area konsesi seluas 5.000 ha di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.


IUP Chaido sebenarnya masih berstatus green field. Resource Alam berniat mengeksploitasi IUP Chaido mulai 2013. Tapi Eric tak bersedia membeberkan biaya eksploitasi maupun target produksi batubara Chaido.

Ketiga, Resource Alam mengakusisi 75% saham tiga perusahaan yaitu Kaltim Mineral, Jaya Mineral dan Tambang Mulia. Akuisisi ketiga perusahaan itu dilakukan dalam satu transaksi senilai US$ 6,25 juta.

Tiga perusahaan tadi memang memiliki IUP yang berdekatan di Kutai Timur Kalimantan Timur dengan total area konsesi seluas 23.521 ha. IUP itu juga masih berstatus green field dan baru ditargetkan produksi pada 2015.

Keputusan Resource Alam mengakuisisi lima tambang cukup strategis. Sebab, harga batubara saat ini cenderung menurun karena berkurangnya permintaan dari beberapa negara seperti China, Amerika Serikat maupun negara di kawasan Eropa. "Nilai jual konsesi tambang juga ikut murah, kami ambil kesempatan itu," jelas Eric.

Lima tambang baru itu juga untuk memenuhi pengembangan bisnis jangka menengah dan panjang. Resource Alam tidak terlalu berhasrat mengeksploitasi dalam waktu dekat. Perseroan tetap akan fokus melakukan eksploitasi tambang milik anak usaha, PT Insani Bara Perkasa. Perusahaan itu memiliki konsesi 24.477 ha di area Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Sumberdaya (resources) batubara Insani Bara berdasarkan perhitungan joint ore reserves committee (JORC) sebanyak 56,7 juta ton. "Kami akan fokus dulu eksploitasi PKP2B karena area konsesinya juga lumayan besar," ungkap Eric.

Tambang IBP akan menopang target produksi Resource Alam tahun ini yang dipatok sebesar 6 juta ton. Target tersebut naik 42,85% dari produksi tahun lalu sebanyak 4,22 juta ton. Harga KKGI, Jumat (20/7), naik 0,60% menjadi Rp 4.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro