KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) berencana mendiversifikasi bisnisnya ke segmen non batubara. Emiten yang tenar dengan nama Rain ini bakal membangun proyek real estate di dekat Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Direktur Resource Alam Indonesia Agoes Soegiarto mengatakan, proyek real estate ini bakal difokuskan ke tiga segmen pembangunan. Pertama, rumah tapak (landed house) dengan segmentasi rumah menengah ke bawah. Kedua, KKGI bakal membangun rumah toko (ruko) di sekitar lokasi proyek IKN yang sedang berkembang dan akan dibangun sedikit mengarah ke kota.

Ketiga, KKGI akan membangun gudang yang nantinya akan disewakan atau jual. Agoes menyebut, saat ini KKGI  sudah memiliki satu bangunan gudang yang digunakan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Kalimantan Timur dan hasilnya cukup menjanjikan.

“Kami belum merencanakan membangun apatemen karena lokasi di sana masih luas untuk rumah tapak dengan pasar menengah,” terang Agoes saat paparan publik yang digelar secar virtual, Kamis (25/11).

Baca Juga: Resource Alam Indonesia (KKGI) menargetkan produksi 3,6 juta ton batubara tahun ini

KKGI memiliki landbank seluas 3.766 hektare (ha) yang berlokasi di antara Samarinda dan Balikpapan. Jarak lokasi land bank ini dengan proyek ibukota Negara cukup terjangkau, sekitar 50 kilometer (km).

Saat ini, KKGI masih akan melihat sejauh mana perkembangan pembangunan IKN. Yang jelas, proyek real estate milik KKGI akan dimulai paling capat dalam satu tahun ke depan. KKGI akan melihat lokasi mana saja yang strategis dan berdekatan dengan IKN, serta akan tumbuh dan menarik minat masayrakat di sekitar ibukota Negara. “Sehingga begitu kami bangun, bisa langsung terserap oleh masyarakat di ibukota Negara,” kata Agoes.

Saat ini, KKGI sudah mendapat persetujuan dari otoritas bursa untuk memulai pembangunan real estate. KKGI memastikan bakal melibatkan perusahaan afiliasi miliknya dalam pembangunan proyek real estate ini.

Baca Juga: Harga batubara naik, pendapatan Resource Alam Indonesia (KKGI) terkerek 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat