KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Resource Alam Indonesia Tbk (
KKGI) terus membuka peluang untuk mengakuisisi perusahaan tambang, baik tambang komoditas nikel maupun batubara. Agoes Soegiarto, Direktur Keuangan KKGI menyebut, akuisisi ini akan dilakukan sepanjang tambang tersebut mempunyai cadangan yang ekonomis untuk ditambang. Sebelumnya, KKGI melakukan akuisisi terhadap dua perusahaan nikel yakni PT Buton Mineral Indonesia (BMI) dan PT Bira Mineral Nusantara (BMN).
Pada 15 Januari 2021 lalu, KKGI melakukan pengikatan jual beli saham perusahaan baru sebesar 70% saham PT BMI dan PT BMN dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp 175 juta. Pembelian saham kedua perusahaan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan KKGI berekspansi ke bisnis tambang nikel. Agoes menjelaskan, Buton dan Bira merupakan perusahaan jasa kontraktor yang sudah mempunyai kontrak penambangan nikel dengan beberapa perusahaan pemegang izin konsesi di wilayah Sulawesi.
Baca Juga: Ini rencana bisnis KKGI pasca akuisisi 2 perusahaan tambang nikel “Saat ini perusahaan tersebut masih melakukan eksplorasi, dan diharapkan dalam waktu beberapa bulan ke depan sudah bisa menghasilkan pendapatan dari jasa penambangan nikel,” terang Agoes kepada Kontan.co.id.
Di segmen batubara, KKGI menargetkan volume produksi mencapai 3,6 juta ton tahun ini. Jika dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu yakni 2,86 juta ton, target produksi tahun ini naik 25,87%. Tahun ini, emiten pertambangan batubara tersebut menyiapkan belanja modal maksimal US$ 2,5 juta. Meski tidak merinci peruntukannya, Agoes mengatakan dana belanja modal ini diambil dari dana kas internal perusahaan. Terakhir, Agoes memastikan KKGI saat ini belum punya rencana melakukan aksi korporasi,. “Namun apabila ada, pasti akan kami sampaikan terlebih dahulu pada keterbukaan informasi dan otoritas yang berwenang,’ tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari