Resource Alam Indonesia (KKGI) catatkan penjualan US$ 15,84 juta di semester I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menggeliatnya harga batubara menjadi berkah bagi para emiten tambang batubara. Tak sedikit emiten tambang batubara yang memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan produksi. Akan tetapi tak semua kinerja emiten batubara terdongkrak lantaran membaiknya harga batubara ini.

Salah satunya PT Resource Alam Indonesia Tbk. Sepanjang semester I-2018, emiten berkode saham KKGI ini mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 140,28%. Diperiode yang sama KKGI mencatatkan penjaualan sebesar US$ 15,84 juta, padahal periode yang sama tahun lalu perusahaan ini menorehkan penjualan US$ 38,06 juta.

Menurut laporan keuangan semester I-2018 KKGI yang dipublikasikan 27 Juli 2018, penjualan KKGI ke pasar Korea sebesar US$ 10,28 juta atau menurun 57% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 16,14 juta. 


Di semester I-2018, KKGI hanya memasarkan ke Korea, India, dan pasar lokal. Padahal tahun sebelumnya perusahaan ini masih memasok pasar Korea, India, Kamboja, China, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan pasar lokal.

Seiring dengan menurunnya penjualan, beban pokok penjualan juga turun 127% menjadi US$ 11,30 juta, beban pokok penjualan pada tahun sebelumnya sebesar US$ 25,65 juta.  Laba bruto KKGI di semester I-2018 tercatat US$ 4,55 juta, turun 172,74% ketimbang tahun sebelumnya US$ 12,41 juta. Laba bersih KKGI juga terpantau turun menjadi US$ 220.328 dari laba bersih tahun sebelumnya US$ 6,80 juta.

Sekretaris Perusahaan KKGI Lenny S.C mengatakan, selain karena adanya penurunan volume produksi, saat ini KKGI juga dalam proses transisi untuk pergantian kontraktor utama. 

“Kita yakin bahwa didukung oleh kontraktor yang telah terbukti dan berpengalaman seperti BUMA, Perusahaan optimis akan menggasilkan kinerja yang lebih baik dimulai kuartal III ini dan seterusnya,” ujar Lenny kepada Kontan.co.id, Kamis (16/8).

Pada tahun 2018, KKGI menargetkan dapat memproduksi 2,5 juta metrik ton batubara. Realisasi produksi batubara pada tahun lalu sebesar 1,8 juta metrik ton. KKGI juga menganggarkan dana US$ 2,5 juta untuk perbaikan infrastruktur dan belanja alat berat. “Sampai Juni 2018 sudah terserap US$ 1,6 juta untuk membeli alat berat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .