JAKARTA. Satuan lot (lot size) yang baru pada perdagangan di bursa akan berlaku efektif mulai 6 Januari 2014 mendatang. Satu lot yang selama ini diisi oleh 500 saham, akan diturunkan menjadi 100 saham. Octavianus Budiyanto, Direktur Kresna Securities menyambut positif kebijakan otoritas bursa yang baru ini. Dengan kebijakan ini maka bursa saham akan lebih likuid dan menarik, khususnya di mata investor baru. "Selama ini anggapannya, kan, 500 saham dalam satu lot itu mahal, apalagi kalau mau beli saham-saham yang bagus. Tapi, dengan lot size baru harganya bisa lebih murah, jadi akan lebih menarik juga bagi pemula," tuturnya. Kresna Securities, selaku salah satu fasilitator perdagangan saham juga telah siap dengan satuan lot yang baru. Soalnya, penyesuaian yang dilakukan selama ini tidak membutuhkan investasi besar, hanya sekadar upgrade software. Jauh sebelum pengumuman satuan lot dari bursa, manajemen juga telah memberikan surat pemberitahuan terkait hal ini kepada para investornya. Namun, dia mengakui jika selama ini kendala utama pasar modal adalah tentang edukasi, bukan soal banyaknya satuan lot yang diperdagangkan. Pemahaman masyarakat di sektor ini masih terbatas sehingga peminatnya pun masih terbilang sedikit. "Kami harapkan efektif, ya. Dengan harga yang lebih murah, makin banyak yang masuk (pasar modal) sehingga mereka bisa semakin paham," imbuh Octavianus. Dimintai pendapatnya secara terpisah, Agus Priyambada selaku Corporate Secretary Trimegah Securities paham jika maksud dari kebijakan baru ini untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Apalagi, jika melihat likuiditas pasar yang belakangan ini kembali seret setelah hot money berbondong-bondong meninggalkan bursa lokal. Namun, satuan lot yang baru juga bukan merupakan kabar yang menyegarkan bagi trader kawakan. Soalnya, dengan jumlah saham yang lebih sedikit dalam satu lot, gain yang diperoleh juga ikut menipis. Keuntungan yang bisa diperoleh para trader yang sudah existing dan jago di pasar menjadi tidak sebanyak ketika satu lot masih diisi dengan 500 saham. "Tapi namanya kebijakan enggak ada yang sempurna, ada yang baik ada yang buruk. Yang jelas, spirit otoritas bursa harus diapresiasi," pungkas Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Masalah pasar bukanlah besaran dalam satuan lot
JAKARTA. Satuan lot (lot size) yang baru pada perdagangan di bursa akan berlaku efektif mulai 6 Januari 2014 mendatang. Satu lot yang selama ini diisi oleh 500 saham, akan diturunkan menjadi 100 saham. Octavianus Budiyanto, Direktur Kresna Securities menyambut positif kebijakan otoritas bursa yang baru ini. Dengan kebijakan ini maka bursa saham akan lebih likuid dan menarik, khususnya di mata investor baru. "Selama ini anggapannya, kan, 500 saham dalam satu lot itu mahal, apalagi kalau mau beli saham-saham yang bagus. Tapi, dengan lot size baru harganya bisa lebih murah, jadi akan lebih menarik juga bagi pemula," tuturnya. Kresna Securities, selaku salah satu fasilitator perdagangan saham juga telah siap dengan satuan lot yang baru. Soalnya, penyesuaian yang dilakukan selama ini tidak membutuhkan investasi besar, hanya sekadar upgrade software. Jauh sebelum pengumuman satuan lot dari bursa, manajemen juga telah memberikan surat pemberitahuan terkait hal ini kepada para investornya. Namun, dia mengakui jika selama ini kendala utama pasar modal adalah tentang edukasi, bukan soal banyaknya satuan lot yang diperdagangkan. Pemahaman masyarakat di sektor ini masih terbatas sehingga peminatnya pun masih terbilang sedikit. "Kami harapkan efektif, ya. Dengan harga yang lebih murah, makin banyak yang masuk (pasar modal) sehingga mereka bisa semakin paham," imbuh Octavianus. Dimintai pendapatnya secara terpisah, Agus Priyambada selaku Corporate Secretary Trimegah Securities paham jika maksud dari kebijakan baru ini untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Apalagi, jika melihat likuiditas pasar yang belakangan ini kembali seret setelah hot money berbondong-bondong meninggalkan bursa lokal. Namun, satuan lot yang baru juga bukan merupakan kabar yang menyegarkan bagi trader kawakan. Soalnya, dengan jumlah saham yang lebih sedikit dalam satu lot, gain yang diperoleh juga ikut menipis. Keuntungan yang bisa diperoleh para trader yang sudah existing dan jago di pasar menjadi tidak sebanyak ketika satu lot masih diisi dengan 500 saham. "Tapi namanya kebijakan enggak ada yang sempurna, ada yang baik ada yang buruk. Yang jelas, spirit otoritas bursa harus diapresiasi," pungkas Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News