KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku
cawe-cawe dalam masalah kepemimpinan nasional dalam arti positif dan tidak menggunakan kekuasaan semata. Hal itu terkait Pemilu 2024. “Tegas saya nyatakan ikut
cawe-cawe untuk negara ini. Saya
cawe-cawe untuk kepentingan nasional,” ujarnya, Senin (29/5). Menanggapi hal tersebut, Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan, dirinya mendapat banyak pesan kekhawatiran setelah adanya pernyataan tersebut.
Kekhawatiran-kekhawatiran itu diantaranya soal calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) yang mendapat perlakuan tidak fair dan kekhawatiran adanya kecurangan. Anies berharap kekhawatiran-kekhawatiran tersebut tidak benar. Sebab, setiap partai, caleg, maupun capres mempunyai hak perlakuan yang sama dalam demokrasi. "Kami berharap bahwa kekhawatiran-kekhawatiran itu tidak benar dan justru yang terjadi adalah pelaksanaan yang baik, pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip demokrasi jujur adil," ujar Anies dalam konferensi pers dikutip dari
Youtube Kompas TV, Selasa (30/5).
Baca Juga: PPP akan Usulkan 2 Nama Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo Anies mengatakan, koalisi perubahan tetap fokus kepada agenda agenda dasar terkait kemiskinan, ketimpangan, menghadirkan keadilan, kesetaraan, dan menyiapkan lapangan kerja yang lebih luas di semua tempat. Anies meyakini pemilu 2024 menjadi tempat untuk kontestasi gagasan, rekam jejak dan program. "Koalisi perubahan tetap solid. Soliditas ini akan terus kita jaga untuk perjalanan kedepannya," ujar Anies. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Triadi Machmudin mengatakan, maksud pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui
cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Kata Bey, Presiden Jokowi hanya ingin memastikan Pemilu 2024 berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. Serta tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat. Presiden Jokowi ingin pemilih mendapat berita dan informasi yang berkualitas. Hal itu untuk mencegah adanya hoaks atau informasi bohong hingga black campaign melalui media sosial.
Selain itu, Presiden Jokowi berharap presiden yang nantinya terpilih pada Pemilu 2024 dapat melanjutkan kebijakan strategis. Seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), hilirisasi, transisi energi bersih dan lainnya.
Baca Juga: Survei Populi Center: Raih Elektabilitas 11,5%, Sandiaga Uno Unggul di Bursa Cawapres Bey menyatakan, Presiden Jokowi akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Serta akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto