KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2019, India akan menurunkan bea masuk impor minyak sawit (CPO) dari Malaysia dari 44% ke 40%. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) kedua negara tersebut. Kondisi ini tentu bakal berimbas pada ekspor CPO Indonesia. Asal tahu, India tercatat merupakan negara pengimpor CPO terbesar dari Indonesia selain China. "Beda 4%, soal harga kita mungkin bisa kasih lebih murah dengan mengimbangi bea masuknya 4% itu. Ya caranya itu kan business to business. Kalau misal Malaysia jual US$ 550 per ton, mungkin kita bisa jual US$ 540 per ton atau US$ 545 per ton, gitu saja," kata MP Tumanggor, Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/12).
Respon Wilmar atas kesepakatan CECA Inda - Malaysia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2019, India akan menurunkan bea masuk impor minyak sawit (CPO) dari Malaysia dari 44% ke 40%. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA) kedua negara tersebut. Kondisi ini tentu bakal berimbas pada ekspor CPO Indonesia. Asal tahu, India tercatat merupakan negara pengimpor CPO terbesar dari Indonesia selain China. "Beda 4%, soal harga kita mungkin bisa kasih lebih murah dengan mengimbangi bea masuknya 4% itu. Ya caranya itu kan business to business. Kalau misal Malaysia jual US$ 550 per ton, mungkin kita bisa jual US$ 540 per ton atau US$ 545 per ton, gitu saja," kata MP Tumanggor, Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/12).