Respons Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Soal Rencana Penjualan Saham Protelindo



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel sempat nyanter berkaitan dengan penjualan saham PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Namun, nampaknya Mitratel belum tertarik dengan hal ini. 

Seperti yang diketahui, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dikabarkan berencana melepas kepemilikan saham 15% sampai 20% di Protelindo. Transaksi ini ditargetkan dapat meraup dana US$ 1 miliar. 

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama menilai rencana penjualan Protelindo hanya bersifat minoritas sehingga tidak sesuai dengan kebiasaan akuisisi dari perseroan. 


"Target kita kalau mau akuisisi diharapkan akuisisi sifatnya majority atau controlling," jelas Hendra dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Henan Putihrai Sekuritas, Selasa (5/7).

Baca Juga: Mitratel (MTEL) Akui Belum Terima Penawaran Saham Protelindo

Adapun pada 20 Juni 2022 saat dikonfirmasi Kontan, Hendra mengaku belum mendapat penawaran saham Protelindo. Dia bilang Mitratel sudah memiliki rencana anorganik seperti akuisisi infrastruktur menara telekomunikasi milik perusahaan lain. 

Teranyar, Mitratel berencana untuk mengakuisisi sejumlah menara miliki PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Rencana ini ditargetkan dapat selesai pada Kuartal III-2022. 

Hendra bilang pihaknya tengah dalam proses diskusi dengan Telkomsel. Soal akuisisi jumlah menara yang akan diakuisisi juga masih dalam proses diskusi.

"Sudah on going. Untuk jumlah menaranya berapa juga masih on going. Diharapkan di kuartal ketiga sudah bisa diumumkan," jelas dia. 

Untuk mengingat, Mitratel menargetkan dapat mempunyai setidaknya 3.000 menara baru yang diperoleh melalui ekspansi anorganik hingga akhir 2022 ini. 

Baca Juga: Sarana Menara (TOWR) akan Jual Saham Protelindo, Siapa Pembeli Paling Potensial?

Pada kuartal pertama 2022, Mitratel telah membangun 371 menara baru B2S sehingga jumlah aset menara per akhir Maret 2022 adalah sebanyak 28.577 unit. Sementara itu, jumlah backlog saat ini mencapai 662 menara.

Dari segi new tenant, Mitratel mencatatkan penyewaan baru sebanyak 507 penyewaan pada kuartal pertama 2022 sehingga jumlah totalnya mencapai 43.101 penyewaan. 

Lagi dari segmen fiber optik, panjang permintaan per kuartal pertama 2022 adalah sebanyak 2.117 kilometer (km) yang akan dibangun di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli