Respons Sri Mulyani soal rencana laporan Rizieq



JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi singkat rencana pelaporan dirinya ke Mabes Polisi oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Rencana pelaporan itu terkait logo mirip palu arit pada cetakan uang baru.

"Kami akan koordinasi dengan Bank Indonesia," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu usai menghadiri acara Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (12/1/2016).

Selain Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo akan ikut dilaporkan ke Mabes Polri lantaran dinilai pihak yang bertanggung jawab turut membubuhkan tanda tangan pada uang baru tersebut.


Bahkan, Rizieq Shihab juga berencana melaporkan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) dan desainer logo uang baru NKRI tersebut.

Rizieq merasa gelisah dengan hologram lambang BI di uang NKRI yang dianggap mirip simbol palu arit yang jadi simbol PKI. Meski telah ada penjelasan dari pihak BI, Rizieq menilai perlu ada permohonan maaf secara nasional.

"Walaupun ini khilaf, tidak sengaja, tetapi ini sudah terjadi. Mestinya, ada permohonan maaf secara nasional. Silakan minta maaf kepada bangsa ini dan berkomitmen tidak mencetaknya lagi," tutur Rizieq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Sebelumnya, BI memastikan uang rupiah tidak memuat simbol terlarang palu dan arit. Gubernur BI, Agus Martowardojo menjelaskan, gambar yang dipersepsikan sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit merupakan logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan. "Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah," ujar Agus, Selasa (10/1).

Menurut Agus, ‎unsur pengaman dalam uang rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan. "Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang," jelas Agus.

Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus.

(Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini