Resto salad, bisnis kuliner baru yang menjanjikan cuan sehat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resto salad menjadi buruan masyarakat seiring meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan. Alhasil, usaha kuliner sehat ini pun kian populer sekaligus jadi sumber cuan baru bagi pengusaha.

Fransiska Indriana, pemilik Greens and Beans, mengatakan masyarakat Indonesia mulai memperhatikan kesehatan. Mereka mulai meniru selera makan orang Amerika yang banyak mengkonsumsi sayur untuk menjaga kesehatan.

Fenomena ini pun jadi sumber rezeki untuk pemilik usaha resto salad. Fransiska mengaku saban bulannya membutuhkan ratusan kilogram sayuran dan biji-bijian untuk memenuhi permintaan konsumen.


Ana, sapaan akrabnya, menjalin kerjasama dengan petani di kawasan Bandung untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. "Namun saat petani tidak ada stok, saya membelinya di supermarket," katanya.

Greens and Beans menyajikan sekitar 36 jenis sayuran beberapa di antaranya kale dan basil. Ana melengkapi menu sayurannya dengan lima macam protein hewani di antaranya ayam dan salmon.

Resto salad yang berada di Bandung ini menawarkan enam macam dressing salah satunya honey mustard. Untuk harga, Ana memasang harga mulai dari Rp 39.000 sampai Rp 125.000 per porsi.

Dennis Hadi, pemilik Salad Bar by HadiKitchen menilai sebagian masyarakat sedang menggandrungi makanan sehat. Fenomena ini yang membuat resto salad jadi buruan masyarakat.

Salad Bar milik Dennis menawarkan 100 macam jenis sayuran dengan enam varian dressing. "Di sini konsumen dapat membuat campuran salad sesuai seleranya sendiri," katanya.

Urusan harga, Dennis membandrol setiap porsi salad sekitar Rp 55.000 sampai Rp 60.000.  

Berdasarkan catatan Dennis, resto salad miliknya membutuhkan sekitar 100 kg selada saban harinya. Dia pun menjalin kerjasama dengan banyak supplier untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.

Usaha kedai salad makin kinclong di masa depan

Dennis menilai usaha resto salad bakal jadi bisnis menjanjikan di masa depan. Alasannya, semakin banyak masyarakat yang mulai menyukai makan sayur.

Ana menambahkan nantinya masyarakat bakal menjadikan sayuran sebagai makanan pokok. Sehingga, resto salad tidak akan kehabisan konsumen.

Di sisi lain, saat ini pemilik resto salad tengah menghadapi kendala dalam menjalankan bisnisnya. Seperti Dennis yang kesulitan memenuhi tingginya kebutuhan bahan baku. Dia mengaku harus mencari pemasok baru untuk mengamankan stok bahan baku.

Berbeda dengan Ana yang mengaku cukup kesulitan untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi makan sehat. Selama ini, dia hanya mengandalkan unggahan para influencer untuk mempengaruhi masyarakat makan sayur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati