Restrukturisasi kelar, PTRO dapat dana segar baru



JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) bakal memiliki sumber dana segar baru. Sebab, PTRO akan menerima pengalihan utang anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), yaitu Indika Capital. Adapun nilai restrukturisasi utang tersebut mencapai US$140 juta.Sebenarnya, pembicaraan terkait restrukturisasi utang ini sudah berjalan sejak 2010 lalu. Hanya saja, proses tersebut tidak bisa selesai dengan waktu singkat lantaran negosiasinya melibatkan banyak pihak.Berdasarkan catatan KONTAN, manajemen mengklaim jika kesepakatan ini sudah sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman antar perusahaan terafiliasi (intercompany loan agreement). Perjanjian itu dibuat oleh Indika Capital (debitur) dengan Indo Integrated Energy II BV (Indo II BV) sebagai kreditur, pada 5 November 2009.Indo II BV yang juga anak usaha INDY memberikan pinjaman kepada Indika Capital dari hasil penerbitan senior notes senilai US$ 230 juta. Senior notes yang akan jatuh tempo 5 November 2016 itu dikenakan bunga 9,75%.Tapi akhirnya, pembicaraan terkait restrukturisasi utang tersebut telah menemukan titik terang dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTRO yang dlaksanakan hari ini, Senin (6/4). "Rencana pembayarannya sekitar November sesuai dengan jatuh tempo obligasinya," ucap Eddy Junaedy, Presiden Direktur PTRO.Lebih jauh Eddy menjelaskan, dari duit sebesar US$ 140 juta itu akan dipecah lagi oleh manajemen. Rinciannya, sekitar US$ 115 juta akan digunakan untuk harga penebusan, yaitu sebesar 104,87% dari nilai pokok sesuai dengan opsi penerbitan obligasi 2016 untuk melunasi pinjaman awal. Sementara sisanya sebesar US$ 24 juta akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan.Restrukturisasi utang ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi PTRO. Eddy mengungkapkan, pengalihan utang dari Indika Capital baru akan jatuh tempo pada 2023 mendatang. Sementara utang sebelum direstrukturisasi memiliki tenor hingga 2016 nanti.Dari sisi bunga, utang ini juga memiliki bunga yang lebih rendah. Pasca restrukturisasi, utang tersebut hanya memiliki bunga 7,12%, sementara sebelum adanya restrukturisasi bunganya mencapai 9,85%."Jadi secara finansial, restrukturisasi ini lebih menguntungkan. Tenor yang lebih lama juga bisa kami manfaatkan untuk pertumbuhan perusahaan. Jadi ini termasuk management lialibilities," jelas Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie