KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar mencatat realisasi restrukturisasi yang masih tinggi sampai September 2017. Hal ini masih terjadi pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut relaksasi restrukturisasi kredit pada Agustus 2017 lalu. Bank Mandiri misalnya, sampai kuartal 3 2017 mencatat restrukturisasi kredit yang telah dilakukan sebesar Rp 49,9 triliun atau naik 26,9% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan BNI, sampai kuartal 3 2017 mencatat kredit yang direstruktrisasi sebesar Rp 30,8 triliun atau naik 10,8% yoy. Mayoritas kredit yang direstrukturisasi ini masih dalam kolektibilitas lancar. Sedangkan untuk jenis kreditnya mayoritas di beberapa sektor yang masih mempunyai NPL tinggi seperti tambang, komoditas, perdagangan kontruksi dan transportasi. Nixon Napitupulu, Direktur BTN mencatat sampai September 2017 jumlah kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 3,2 triliun sampai Rp 3,3 triliun. "Segmen KPR menyumbang sebesar Rp 1,8 triliun," kata Nixon kepada Kontan.co.id, Rabu (25/10). Pola restrukturisasi KPR yang dilakukan adalah dengan memundurkan jadwal bayar dengan terlebih dahulu membayar hingga kolektibilitas 2. Segmen kedua yang menyumbang restrukturisasi kredit adalah dari segmen komersial sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri dari beberapa proyek apartemen. Untuk komersial, pola restrukturisasi yang dilakukan adalah dengan memundurkan pembayaran pokok ke belakang. Sisanya sebesar Rp 400 miliar kredit yang direstrukturiasi adalah di segmen syariah. Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mencatat sampai September 2017 restrukturisasi yang dilakukan sudah menurun. "Mudah mudahan ini bisa membantu melakukan recovery kredit," kata Glen. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Restrukturisasi kredit bank masih tinggi di Q3
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar mencatat realisasi restrukturisasi yang masih tinggi sampai September 2017. Hal ini masih terjadi pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut relaksasi restrukturisasi kredit pada Agustus 2017 lalu. Bank Mandiri misalnya, sampai kuartal 3 2017 mencatat restrukturisasi kredit yang telah dilakukan sebesar Rp 49,9 triliun atau naik 26,9% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan BNI, sampai kuartal 3 2017 mencatat kredit yang direstruktrisasi sebesar Rp 30,8 triliun atau naik 10,8% yoy. Mayoritas kredit yang direstrukturisasi ini masih dalam kolektibilitas lancar. Sedangkan untuk jenis kreditnya mayoritas di beberapa sektor yang masih mempunyai NPL tinggi seperti tambang, komoditas, perdagangan kontruksi dan transportasi. Nixon Napitupulu, Direktur BTN mencatat sampai September 2017 jumlah kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 3,2 triliun sampai Rp 3,3 triliun. "Segmen KPR menyumbang sebesar Rp 1,8 triliun," kata Nixon kepada Kontan.co.id, Rabu (25/10). Pola restrukturisasi KPR yang dilakukan adalah dengan memundurkan jadwal bayar dengan terlebih dahulu membayar hingga kolektibilitas 2. Segmen kedua yang menyumbang restrukturisasi kredit adalah dari segmen komersial sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri dari beberapa proyek apartemen. Untuk komersial, pola restrukturisasi yang dilakukan adalah dengan memundurkan pembayaran pokok ke belakang. Sisanya sebesar Rp 400 miliar kredit yang direstrukturiasi adalah di segmen syariah. Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mencatat sampai September 2017 restrukturisasi yang dilakukan sudah menurun. "Mudah mudahan ini bisa membantu melakukan recovery kredit," kata Glen. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News