KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis emiten perbankan cukup menantang di tengah pandemi virus corona. Begitu juga apa yang dialami oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Analis Maybank Kim Eng Rahmi Marina dalam riset 28 Mei 2020 menjelaskan, pertumbuhan kinerja jangka pendek dan kualitas pinjaman BBNI bakal lebih rendah. Rahmi memangkas, potensi pertumbuhan kredit BNI dari target yang dibuat sebelumnya 7,4% menjadi hanya tumbuh 3,7% secara tahunan. BBNI akan melakukan pencairan lebih lambat dan selektif untuk kredit korporasi dan konsumen. Kedua jenis kredit tersebut memiliki kualitas aset yang lebih baik dibandingkan dengan segmen lainnya. "Ini seperti yang diperkirakan manajemen BBNI atas efek dari pandemi virus corona (Covid 19). Dikombinasikan dengan kemungkinan pinjaman yang direstrukturisasi mencapai 27% dari total portofolio kredit," tulis dia dalam riset.
Restrukturisasi kredit BBNI hingga Rp 69 triliun, analis tetap sarankan beli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis emiten perbankan cukup menantang di tengah pandemi virus corona. Begitu juga apa yang dialami oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Analis Maybank Kim Eng Rahmi Marina dalam riset 28 Mei 2020 menjelaskan, pertumbuhan kinerja jangka pendek dan kualitas pinjaman BBNI bakal lebih rendah. Rahmi memangkas, potensi pertumbuhan kredit BNI dari target yang dibuat sebelumnya 7,4% menjadi hanya tumbuh 3,7% secara tahunan. BBNI akan melakukan pencairan lebih lambat dan selektif untuk kredit korporasi dan konsumen. Kedua jenis kredit tersebut memiliki kualitas aset yang lebih baik dibandingkan dengan segmen lainnya. "Ini seperti yang diperkirakan manajemen BBNI atas efek dari pandemi virus corona (Covid 19). Dikombinasikan dengan kemungkinan pinjaman yang direstrukturisasi mencapai 27% dari total portofolio kredit," tulis dia dalam riset.