Restrukturisasi kredit BRI masih stabil di tengah wabah virus corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus memantau perkembangan kredit ke sektor-sektor yang terdampak dari virus corona guna meminimalisir pemburukan kualitas aset. Kendati begitu, restrukturisasi kredit bank pelat merah belum mengalami kenaikan signifikan karena wabah tersebut.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, komposisi restrukturisasi kredit BRI terhadap total kredit per Februari masih sekitar 6%, relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun 2019. "Belum ada kenaikan signifikan khususnya akibat virus corona," ungkapnya pada Kontan.co.id, Kamis (19/3).

Baca Juga: Walau ada corona, Bank Mandiri pastikan KUR bisa tersalurkan 100%


Pariwisata dan transportasi merupakan sektor yang terdampak virus corona sudah masuk dalam watchlist BRI untuk dimonitoring lebih intensif. Perseroan akan melakukan restrukturisasi terhadap debitur di sektor tersebut jika diperlukan.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan stimulus untuk mengantisipasi pemburukan kredit akibat dampak virus corona. Salah satunya merealisasikan pengaturan restrukturisasi kredit.

Haru bilang, BRI siap melaksanakan kebijakan tersebut sehingga permintaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta adanya kelonggaran pembayaran cicilan kredit bisa dilakukan.

Saat ini, BRI masih menginventarisir debitur yang berpotensi melakukan restrukturisasi. Potensi restrukturisasi itu kemungkinan akan berasal dari sektor yang terdampak dari virus corona. "Skema restrukturisasi kami sesuaikan dengan kondisi debitur. Saat ini skema paling banyak dilakukan seperti rescheduling jangka waktu kredit," kata Haru.

Baca Juga: OJK mulai terapkan stimulus hadapi corona bagi perbankan, ini isinya

Sementara PT Bank Woori Saudara Tbk (SDRA) belum menemukan permintaan restrukturisasi kredit karena dampak virus corona sehingga stimulus OJK belum bisa dijalankan perseroan.

"Namun, kami terus memantau sektor manufaktur sebagai portofolio terbesar kami yang berpotensi terdampak wabah tersebut," kata Rully Nova, Perwakilan Manajemen Bank Woori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi