JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan menerbitkan saham baru sebagai salah satu skema restrukturisasi utang. BTEL juga telah mengantongi izin pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar menjadi Rp 10,71 triliun. Tapi BTEL belum membahas rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement. Perseroan belum mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini jumlah saham beredar BTEL 30,58 juta di harga gocap per saham. Managing Partner Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, jika ingin berhasil melepas saham baru, sebaiknya, BTEL berupaya meningkatkan kinerja. Dengan membaiknya kinerja, harga saham melonjak. "Setelah harga saham naik, baru BTEL dapat menerbitkan saham baru," ujar dia.
Restrukturisasi utang, BTEL harus benahi kinerja
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan menerbitkan saham baru sebagai salah satu skema restrukturisasi utang. BTEL juga telah mengantongi izin pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar menjadi Rp 10,71 triliun. Tapi BTEL belum membahas rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement. Perseroan belum mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini jumlah saham beredar BTEL 30,58 juta di harga gocap per saham. Managing Partner Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, jika ingin berhasil melepas saham baru, sebaiknya, BTEL berupaya meningkatkan kinerja. Dengan membaiknya kinerja, harga saham melonjak. "Setelah harga saham naik, baru BTEL dapat menerbitkan saham baru," ujar dia.