JAKARTA. Restrukturisasi obligasi anak perusahaan PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima), Blue Ocean Resources Pte Ltd, molor lagi. Target awal penyelesaian restrukturisasi, yaitu Juni 2012, sudah terlewati. Kini, CP Prima memasang target penyelesaian restrukturisasi utang paling lambat sebelum rapat umum pemegang saham, September 2012. Armand Ardika, Sekretaris Perusahaan CP Prima, menuturkan, saat ini perseroan memfinalisasi berbagai dokumen dan berkas pendukung restrukturisasi obligasi. Dokumentasi itu akan diajukan ke pengadilan Singapura, beberapa pekan mendatang.
Pengadilan Singapura nanti akan melakukan voting, tentang diterima atau tidaknya proposal restrukturisasi obligasi tersebut. Proposal restrukturisasi itu akan berlaku, jika disetujui oleh 75% pemegang obligasi. Proses di Pengadilan Singapura diperkirakan memakan waktu minimal satu bulan. "Tergantung dari kelengkapan dokumen, review dari pihak terkait dan pertimbangan lain dari Pengadilan Singapura," kata Armand, Selasa (24/7). Blue Ocean menerbitkan obligasi di Singapore Exchange Securities Trading Limited senilai US$ 325 juta. Kupon obligasinya 11% per tahun. Bank of New York bertindak sebagai wali amanat. Obligasi tersebut jatuh tempo pada Juni 2012, dengan bunga obligasi yang harus dibayar US$ 71,5 juta. Namun, Blue Ocean tidak mampu membayar bunga sejak Desember 2009 karena kondisi keuangan perusahaan memburuk. Pasalnya, salah satu tambak udang CP Prima diserang virus sehingga produksinya anjlok.