JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar, inflasi, dan tingkat suku bunga seakan tak mampu menghadang laju kinerja PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Laba bersih semester satu 2008 produsen semen ini mencapai Rp 341 miliar. Berarti, melonjak 56 kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 6 miliar.Rusli Setiawan, Direktur Holcim, mengatakan lonjakan laba bersih itu seiring dengan peningkatan penjualan perusahaan. Sepanjang semester satu 2008, emiten bersandi saham SMCB ini membukukan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun. Jumlah ini meningkat 28% dibandingkan penjualannya pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,61 triliun.Dia mengatakan, peningkatan ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual dibandingkan tahun lalu. Pada semester satu tahun ini volume penjualan dalam negeri meningkat 24% menjadi 2,6 juta ton. Rusli bilang, peningkatan volume ini melampaui pertumbuhan industri semen nasional yang sebesar 21%. "Karena Holcim tumbuh di atas industri, kami bisa mendapatkan tambahan pangsa pasar," ujarnya kepada KONTAN, hari ini.
Restrukturisasi Utang Membuat Laba Holcim Melonjak 56 Kali
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar, inflasi, dan tingkat suku bunga seakan tak mampu menghadang laju kinerja PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Laba bersih semester satu 2008 produsen semen ini mencapai Rp 341 miliar. Berarti, melonjak 56 kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 6 miliar.Rusli Setiawan, Direktur Holcim, mengatakan lonjakan laba bersih itu seiring dengan peningkatan penjualan perusahaan. Sepanjang semester satu 2008, emiten bersandi saham SMCB ini membukukan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun. Jumlah ini meningkat 28% dibandingkan penjualannya pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,61 triliun.Dia mengatakan, peningkatan ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual dibandingkan tahun lalu. Pada semester satu tahun ini volume penjualan dalam negeri meningkat 24% menjadi 2,6 juta ton. Rusli bilang, peningkatan volume ini melampaui pertumbuhan industri semen nasional yang sebesar 21%. "Karena Holcim tumbuh di atas industri, kami bisa mendapatkan tambahan pangsa pasar," ujarnya kepada KONTAN, hari ini.