Return indeks LQ45 tergeser indeks SMC Liquid



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks LQ45 di Bursa Efek Indoensia (BEI) mencatatkan return sebesar 4,36% year to date (ytd) hingga Senin (29/1). Kenaikan indeks saham terlikuid ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun indeks saham Small-Mid Cap Liquid (IDX SMC Liquid).

Mengutip data BEI, Senin (29/1), indeks SMC Liquid mencatat return sebesar 11,67% ytd. Sementara itu, IHSG sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini mencatatkan return sebesar 5,11%.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebut, indeks saham LQ45 seharusnya punya performa lebih bagus dari IHSG. Namun, ia tak menampik bahwa pelaku pasar saat ini cenderung memburu saham berkategori small-mid cap.


Hal tersebut lantaran return emiten kecil justru tinggi. “Ketika market agak mahal, orang-orang akan masuk ke saham-saham small cap,” ujar Hans Senin (29/1).

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing menambahkan, menurutnya saham-saham berkapitalisasi pasar besar saat ini mencatat price to earning ratio (PER) yang memang tinggi. Sebagian saham ini pun memang masuk dalam indeks LQ45.

Sebagai contoh, Sebastian menyebut saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Mengutip data RTI, PER UNVR saat ini adalah 60,61 kali. Begitu pula dengan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang mencatat PER sebesar 48,36 kali.

Jika dibandingkan, beberapa saham di indeks SMC Liquid memang memiliki PER yang jauh lebih rendah. PT Harum Energy Tbk (HRUM) misalnya, memiliki PER sebesar 15,80 kali. Sebagai salah salah satu top gainers di indeks SMC Liquid, harga saham HRUM telah naik 65,85% ytd.

Naiknya indeks saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah, menurut Sebastian tak hanya terjadi di Indonesia. Bursa regional pun menurutnya menggambarkan ketertarikan pada saham-saham small-mid cap. Hal ini menurutnya turut dipengaruhi harga komoditas yang naik.

Benar saja, beberapa saham penggerak indeks SMC Liquid adalah saham-saham terkait pertambangan. Mereka adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang TBk (ANTM), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sebagian lain saham penggerak indeks SMC Liquid adalah saham-saham konstruksi. “Sektor kedua yang naik kencang itu konstruksi dan infrastruktur. Sentimennya cukup kuat, ini yang membuat indeks naik,” tambah Hans.

Hans melanjutkan, sepanjang tahun 2018 ini, indeks SMC Liquid akan terus melanjutkan penguatan dan mencatat return di atas IHSG. Sementara itu, ia memprediksikan bahwa kenaikan indeks LQ45 tahun ini berpotensi berada di bawah IHSG.

Adapun untuk IHSG di tahun ini, menurut Hans, akan berada di rentang 6.700-6.800. Sementara itu, Sebastian memprediksikan bahwa IHSG akan berada di level 6.700 tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati