Return obligasi sukuk tumbuh 6%



JAKARTA. Besaran bagi hasil yang terbiilang tinggi bagi instrumen sukuk disinyalir menjadi penopang kinerja pasar sukuk dalam negeri sepanjang tahun 2015. Presiden Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia alias Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru menjelaskan, sepanjang tahun 2015, kinerja pasar obligasi syariah tercatat positif.

Tercermin pada kinerja obligasi syariah yakni Indonesia Sukuk Index Composite – Total Return (ISIXC – TR) pada tahun 2015 yang tumbuh 6% dari posisi 160,56 ke level 170,12.

Nah, kenaikan tersebut disumbangkan oleh kinerja sukuk korporasi yakni Indonesia Corporate Sukuk Index Composite – Total Return (ICSIX – TR) yang naik 9,7% dari semula 172,24 menjadi 188,92 pada periode sama.


Amunisi tambahan juga berasal dari kinerja sukuk negara alias Indonesia Government Sukuk Index Composite – Total Return (IGSIX – TR) yang menggemuk 5,8% dari 159,2 menjadi 168,5.

Analis PT Capital Asset Management Desmon Silitonga berpendapat, positifnya kinerja pasar sukuk tahun 2015 tertopang oleh besaran bagi hasil sukuk yang umumnya lebih besar ketimbang konvensional.

Dengan likuiditas yang kecil, investor sukuk mayoritas menggenggam instrumen tersebut hingga jatuh tempo alias hold to maturity. Sehingga peluang bagi sukuk untuk diperjualbelikan di pasar sekunder cukup minim.

“Bagi hasil sukuk lebih besar dari return obligasi konvensional untuk mengkompensasikan hal ini,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia