JAKARTA. Kinerja reksadana indeks dan exchange traded fund (ETF) sepanjang tahun ini terus melaju. Bahkan, angkanya melampaui kinerja indeks acuan. Danareksa Indeks Syariah milik Danareksa Asset Management menorehkan return 10,01% sepanjang 2012. Angka itu lebih tinggi daripada Jakarta Islamic Index (JII) yang menjadi acuannya. JII naik 7,91%. Dalam sebulan, Danareksa Indeks Syariah mencatatkan return 2,85%, lebih tinggi daripada pertumbuhan JII di periode sama, 2,72%. Reksadana ETF milik PT Indo Premier Investment Management, yakni Premier ETF LQ-45, mencatatkan return 2,03% selama Agustus dan 6,8% year to date. Angka itu lebih tinggi daripada kinerja indeks LQ-45 yang hanya naik 1,99% per Agustus dan 5,89% sepanjang 2012.
Direktur Kresna Asset Management Yobel Hadikrisno mengatakan, sebenarnya target return reksadana indeks, adalah menyamai, atau mendekati indeks acuan. Namun, strategi manajer investasi membuat reksadana ini melesat di atas indeks LQ-45. Penempatan aset reksadana ini sebesar 90%-95% berada di saham LQ-45 dan sisanya di pasar uang. Yobel bilang, pihaknya cukup cermat menangkap peluang abitrase sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal. Terus melaju Yobel menuturkan, kondisi makro ekonomi yang stabil turut mendorong kinerja indeks LQ-45. Akibatnya, return reksadana indeks milik Kresna ikut terangkat. Dia optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa ditutup positif di 4.500 di akhir tahun. Dia bilang, strategi penempatan dana dalam jangka pendek masih sama. "Reksadana ini sangat tepat untuk investor jangka panjang," ujar dia, Selasa (28/7). Menurut Direktur Indo Premier Investment Management, Diah Sofiyanti, produk ETF memiliki keunggulan dibanding reksadana indeks. Ia merujuk ke kinerja ETF di bulan ini yang lebih bagus daripada reksadana indeks. Keuntungan lain adalah, investor mendapat hasil pembagian dividen. Pembagian dividen berlangsung dua kali dalam setahun.