Return reksadana kalah lawan IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melejit tak berimbas besar pada imbal hasil reksadana saham sepanjang 2012. Jika kenaikan IHSG year to date bisa mencapai 13,27%. Imbal hasil rata-rata reksadana saham berdasar data PT Infovesta Utama dari awal tahun hingga 16 Oktober 9,32%.

Pelaku industri reksadana mengakui ini dipengaruhi kelihaian manajer investasi dalam memutar dana. Edward P. Lubis, Presiden Direktur Bahana TCW mengatakan, manajer investasi cenderung memilih saham berkapitalisasi pasar besar (big cap).

Padahal saham tersebut justru bergerak sideways. Sedangkan kenaikan saham berkapitalisasi menengah dan kecil lebih tinggi.


Itu yang menyebabkan return reksadana saham tidak setinggi IHSG. "Ketika kondisi pasar yang tidak pasti seperti ini, kenaikan tertinggi akan terjadi pada saham menengah dan kecil. Sedangkan kenaikan saham big cap terbatas," tutur dia. Bahana memisahkan reksadana dengan aset saham berkapitalisasi besar, menengah dan kecil.

Vice President of Investment CIMB Principal Asset Management Fadlul Imamsyah sepakat. "Manajer investasi memang harus memiliki mid dan small cap sehingga return reksadana bisa naik lebih tinggi," ujar dia.

Faktor lain, MI memiliki keterbatasan memutar dana. "Karena maksimum hanya 10%, meskipun saham yang dipilih naik tapi tidak akan setinggi kenaikan saham karena hanya 10% saja porsinya," tutur Fadlul.

Praska Putrantyo, Analis Infovesta Utama mengatakan, MI hanya menempatkan di saham LQ 45. Padahal kenaikan indeks LQ45 sampai 16 Oktober hanya 11,3%.

Masih tumbuh

Meski begitu, para MI berjanji bisa kembali mengangkat imbal hasil reksadana. CIMB misalnya telah masuk ke saham kapitalisasi menengah dan kecil. "Seharusnya kinerja return reksadana bisa 1% - 2% di atas IHSG hingga akhir tahun," ujar Fadlul.

Hingga akhir tahun, Edward memperkirakan, reksadana berisi saham berkapitalisasi menengah kecil masih memberi imbal hasil lebih tinggi yang berisi big cap. Bahana memiliki reksadana beraset dasar saham menengah. Saat ini, menghasilkan return 12,9%. "Hingga akhir tahun beri 17% - 18%," kata Edward

Abiprayadi Riyanto, Ketua Asosiasi Reksa Dana Indonesia (APRDI) memprediksi hingga akhir tahun return reksadana saham bisa 15,7%. Asal hingga akhir tahun IHSG di 4.400 - 4.500. "Tergantung MI. Jika MI jago, maka kinerja reksadana saham bisa mengungguli IHSG," ujar dia.

Direktur Utama Infovesta Utama Parto Kawito prediksi, hingga akhir tahun return reksadana saham bisa 12%. Dan di 2013 bisa, 15% - 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana