JAKARTA. Imbal hasil alias return reksadana saham sepanjang tahun lalu masih di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Infovesta Utama, return reksadana saham di 2012 hingga 28 Desember 2012 sebesar 10,06%. Sementara IHSG mampu menembus 12,94%. Di tahun sebelumnya, return reksadana saham malah minus 0,25%. Sementara IHSG menorehkan imbal hasil sebesar 3,20%. Volatilitas pasar saham cukup tinggi sepanjang 2012. Kondisi ekonomi global yang masih cukup rentan membuat investor berhati-hati. Perlambatan ekonomi tercermin dari harga komoditas utama dunia yang melandai. Kinerja emiten-emiten di sektor ini yang menjadi aset dasar reksadana saham pun ikut terimbas. Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya melihat, tahun ini reksadana saham masih dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif. Dari dalam negeri, suhu politik bakal kian memanas menjelang Pemilu 2014. Sementara dari eksternal, pasar masih menantikan implementasi paket penghematan anggaran AS untuk menghindari jurang fiskal (fiscal cliff).
Return reksadana saham sulit lampaui IHSG di 2013
JAKARTA. Imbal hasil alias return reksadana saham sepanjang tahun lalu masih di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Infovesta Utama, return reksadana saham di 2012 hingga 28 Desember 2012 sebesar 10,06%. Sementara IHSG mampu menembus 12,94%. Di tahun sebelumnya, return reksadana saham malah minus 0,25%. Sementara IHSG menorehkan imbal hasil sebesar 3,20%. Volatilitas pasar saham cukup tinggi sepanjang 2012. Kondisi ekonomi global yang masih cukup rentan membuat investor berhati-hati. Perlambatan ekonomi tercermin dari harga komoditas utama dunia yang melandai. Kinerja emiten-emiten di sektor ini yang menjadi aset dasar reksadana saham pun ikut terimbas. Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya melihat, tahun ini reksadana saham masih dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif. Dari dalam negeri, suhu politik bakal kian memanas menjelang Pemilu 2014. Sementara dari eksternal, pasar masih menantikan implementasi paket penghematan anggaran AS untuk menghindari jurang fiskal (fiscal cliff).