Revaluasi, BNI raih tambahan aset Rp 12 triliun



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku sudah selesai melakukan revaluasi aset. Dari hasil revaluasi aset ini, tercatat ada tambahan aset sebesar Rp 10 triliun sampai Rp 12 triliun.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan proses penilaian kembali total aset atau appraisal sudah selesai dilakukan. Dari hasil revaluasi aset ini CAR tier 1 BNI berpotensi mengalami kenaikan menjadi 17,4 % dari posisi saat ini sebesar 14,7%. Rico mengatakan, selain digunakan untuk menambah modal, dana hasil revaluasi ini akan digunakan untuk tambahan investasi di tahun depan. “Penggunaan lain dana hasil revaluasi masih dipertimbangkan,” ujar Rico, Rabu (25/11). Mayoritas aset perseroan yang dilakukan revaluasi adalah tanah dan bangunan. Jumlah tambahan dana hasil revaluasi ini bisa signifikan karena kenaikan harga tanah per wilayah dari aset BNI tersebut. Beberapa aset BNI yang lain diantaranya adalah kantor, rumah dinas dan wisma pelatihan. Selain itu menurut Rico dana hasil revaluasi ini, diharapkan juga bisa membantu perseroan meningkatkan kredit tahun depan. BNI menargetkan pertumbuhan kredit tahun depan bisa menjadi 14% sampai 16% atau lebih tinggi dari perkiraan pemerintah 12% sampai 14%.

Di sisi lain, dari revaluasi aset ini, BNI juga harus membayar pajak penghasilan (PPh) final sebesar 3% atau sekitar Rp 190 sampai Rp 200 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan