Revaluasi BUMN bisa kerek kinerja saham



JAKARTA. Pemerintah berencana merevaluasi aset perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rencana ini akan termaktub dalam Paket Kebijakan V.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, revaluasi aset BUMN ini bisa meningkatkan nilai perusahaan dan mendongkrak harga sahamnya.

"Saya lihat kalau ada revaluasi perusahaan, maka nilainya akan bagus. Lalu semua orang akan menikmati keuntungan dari yang mereka pegang," sebut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat, Jumat, (23/10).


Menurutnya, revaluasi aset ini dapat mengerek transaksi harian di tahun depan. Karena salah satu hal yang menyebabkan tingginya likuiditas atau nilai transaksi adalah kenaikan harga saham.

Ia pun memperkirakan transaksi harian di tahun depan bisa melebihi Rp 6 triliun. Saat ini, rata-rata transaksi harian hanya di kisaran Rp 5,79 triliun dengan volume 6,02 miliar saham.

Lebih lanjut, Samsul menilai revaluasi aset ini juga bisa meningkatkan kapitalisasi pasar saham. Terakhir, kapitalisasi pasar modal Indonesia bernilai Rp 4.822 triliun. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memiliki kapitalisasi terbesar dengan nilai Rp 430 triliun. Setelah itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki posisi kedua dengan kapitalisasi Rp 327 triliun.

Samsul menambahkan, rata-rata perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sudah melakukan revaluasi. Tujuannya adalah supaya nilai perusahaannya bisa naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri