KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk melakukan revaluasi aset pada 28 Februari 2018. Hasilnya adalah nilai aset tanah bank berkode emiten BBKP ini naik 13,9%. Eko Rachmansyah Gindo, Direkur Utama Bank Bukopin bilang revaluasi aset dilakukan untuk tujuan laporan keuangan. "Revaluasi aset tetap telah dilakukan terhadap tanah di 120 titik lokasi," tulis Eko dalam keterangan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/3). Setelah revaluasi harga buku tanah Bank Bukopin menjadi Rp 1,68 triliun dari sebelumnya Rp 1,47 triliun. Selisih revaluasi ini sebesar Rp 205,2 miliar atau naik 14% dibandingkan sebelum revaluasi. Dengan revaluasi, nilai aktiva tetap dan permodalan Bank Bukopin akan mengalami kenaikan. Sebagai gambaran pihak penilai indepeden dalam revaluasi ini adalah KJPP Bambang & Ernasapta. Berdasarkan laporan no. BEST-252/BLP/II/2018 tanggal 28 Februari 2018. Apakah revaluasi ini terkait dengan rencana rights issue dan masuknya investor baru? Eko belum menjelaskan lebih lanjut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Revaluasi, nilai aset tanah Bank Bukopin naik 14%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk melakukan revaluasi aset pada 28 Februari 2018. Hasilnya adalah nilai aset tanah bank berkode emiten BBKP ini naik 13,9%. Eko Rachmansyah Gindo, Direkur Utama Bank Bukopin bilang revaluasi aset dilakukan untuk tujuan laporan keuangan. "Revaluasi aset tetap telah dilakukan terhadap tanah di 120 titik lokasi," tulis Eko dalam keterangan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/3). Setelah revaluasi harga buku tanah Bank Bukopin menjadi Rp 1,68 triliun dari sebelumnya Rp 1,47 triliun. Selisih revaluasi ini sebesar Rp 205,2 miliar atau naik 14% dibandingkan sebelum revaluasi. Dengan revaluasi, nilai aktiva tetap dan permodalan Bank Bukopin akan mengalami kenaikan. Sebagai gambaran pihak penilai indepeden dalam revaluasi ini adalah KJPP Bambang & Ernasapta. Berdasarkan laporan no. BEST-252/BLP/II/2018 tanggal 28 Februari 2018. Apakah revaluasi ini terkait dengan rencana rights issue dan masuknya investor baru? Eko belum menjelaskan lebih lanjut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News