BEIJING. Ekonom yakin pelonggaran nilai tukar yuan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akan mempercepat pemulihan ekonomi dunia ketimbang yang berjalan sekarang. Ekonom memprediksi pelonggaran nilai tukar yuan ini akan mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi dunia hingga 0,1% pada tahun ini dan tahun depan.Inilah hasil survei kantor berita Bloomberg terhadap 17 ekonom dari berbagai belahan dunia. Mereka menilai dampak penguatan nilai tukar yuan akan menyebabkan tingkat konsumsi di negeri tirai bambu tersebut akan menggeliat akibat murahnya harga barang impor. Terutama barang-barang yang berasal seteru dagang paling alot yakni Amerika Serikat."Perubahan nilai tukar ini sepertinya sebagai kecenderungan yang akan mempengaruhi komposisi produk domestik bruto dunia, ketimbang pertumbuhannya," kata Nareiman Behravesh, kepala ekonom IHS Global Insight di Lexington Massachsets. Dia juga mengubah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,8% tahun ini dan 3,6% pada tahun depan.Ekonom juga berpendapat, penguatan nilai yuan akan membuat tingkat pemulihan ekonomi akan lebih tahan lama. Selain itu akan mengurangi tingkat ketergantungan kepada utang Amerika Serikat. Selai itu perubahan kebijakan China ini juga akan membawa angin segar dalam pertemuan 20 negara dengan tingkat PDB terbesar di dunia yang di sebut dengan G20 di Toronto pada 26-17 Juni mendatang.Kemarin mata uang yuan mencatat kenaikan pertama kali sejak revaluasi pada Juli 2005. Kemarin yuan di perdagangkan pada 6,81/dollar AS di pasar Shanghai.Bank sentral China pada 19 Juni lalu mengumumkan akan meningkatkan flesibilitas yuan. Ini sebagai tanda berakhirnya pengepakan yuan terhadap dollar AS. People Bank of China berharap perubahan itu akan mengurangi "overreliance perekonomian yang berasal dari ekspor.
Revaluasi Yuan Percepat Pertumbuhan Ekonomi
BEIJING. Ekonom yakin pelonggaran nilai tukar yuan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akan mempercepat pemulihan ekonomi dunia ketimbang yang berjalan sekarang. Ekonom memprediksi pelonggaran nilai tukar yuan ini akan mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi dunia hingga 0,1% pada tahun ini dan tahun depan.Inilah hasil survei kantor berita Bloomberg terhadap 17 ekonom dari berbagai belahan dunia. Mereka menilai dampak penguatan nilai tukar yuan akan menyebabkan tingkat konsumsi di negeri tirai bambu tersebut akan menggeliat akibat murahnya harga barang impor. Terutama barang-barang yang berasal seteru dagang paling alot yakni Amerika Serikat."Perubahan nilai tukar ini sepertinya sebagai kecenderungan yang akan mempengaruhi komposisi produk domestik bruto dunia, ketimbang pertumbuhannya," kata Nareiman Behravesh, kepala ekonom IHS Global Insight di Lexington Massachsets. Dia juga mengubah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,8% tahun ini dan 3,6% pada tahun depan.Ekonom juga berpendapat, penguatan nilai yuan akan membuat tingkat pemulihan ekonomi akan lebih tahan lama. Selain itu akan mengurangi tingkat ketergantungan kepada utang Amerika Serikat. Selai itu perubahan kebijakan China ini juga akan membawa angin segar dalam pertemuan 20 negara dengan tingkat PDB terbesar di dunia yang di sebut dengan G20 di Toronto pada 26-17 Juni mendatang.Kemarin mata uang yuan mencatat kenaikan pertama kali sejak revaluasi pada Juli 2005. Kemarin yuan di perdagangkan pada 6,81/dollar AS di pasar Shanghai.Bank sentral China pada 19 Juni lalu mengumumkan akan meningkatkan flesibilitas yuan. Ini sebagai tanda berakhirnya pengepakan yuan terhadap dollar AS. People Bank of China berharap perubahan itu akan mengurangi "overreliance perekonomian yang berasal dari ekspor.