Revisi DNI, Kadin usulkan buka bidang pendidikan dan kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar dagang dan industri (Kadin) mengusulkan agar pemerintah membuka keran investasi bagi asing di sektor pendidikan dan kesehatan dalam revisi daftar negatif investasi (DNI). Pasalnya, Indonesia butuh investor untuk membenahi sumber daya manusia di dua sektor tersebut.

"Ada beberapa sektor yang bisa lebih dibuka, khususnya sektor pendidikan dan kesehatan," ungkap Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan International Kadin, Rabu (7/11).

Menurutnya, Indonesia membutuhkan lebih banyak investor di kedua sektor tersebut guna memperbaiki sumber daya manusia. Serta, mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang harus ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.


"Kita perlu lebih banyak investor untuk kedua sektor ini untuk membuat Indonesia lebih berdaya saing dan kompetitif," ungkap Shinta.

Selain itu dari sisi teknologi dan inovasi juga menjadi perhatian Shinta. Pasalnya, rumah sakit memerlukan peralatan yang canggih dengan biaya yang tidak sedikit. Juga berkaitan dengan pelayanan bagi masyarakat sehingga mereka lebih tertarik dengan dua sektor tersebut yang ada di dalam negeri.

Catatan saja, saat ini pemerintah tengah menggodok revisi Daftar Negatif Investasi (DNI). Sebelumnya, pemerintah juga telah merevisi DNI dengan membuka beberapa sektor untuk investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi