Revisi IDD Selat Makassar belum ke tangan ESDM



JAKARTA. Proposal revisi proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Selat Makassar belum sampai ke tangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Kementerian ESDM  Naryanto Wagimin mengatakan, revisi proposal memang sudah diserahkan.

Namun, detailnya juga masih dikaji oleh Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). "Sudah beberapa Minggu di SKK Migas,  tetapi belum diterima di ESDM, " katanya di Kantor Kementerian ESDM,  Senin (12/1).

Ia bilang, hal tersebut akan lebih diketahui apabila revisi proposal telah sampai ke tangan ESDM.  "Termasuk kendala yang kemarin,  seperti siapa saja penjualnya dan berapa persen untuk kebutuhan domestik, " terang dia.


Naryanto menampik, bahwa investasi proyek tersebut akan meningkat. Padahal, saat ini, dipastikan ada temuan cadangan baru dari empat blok produksi kerja sama atau production sharing contract (PSC) yaitu Ganal, Rapak, Makassar Strait, dan Muara Bakau di lima lapangan yakni Bangka. Meskipun hal tersebut masih dalam tataran kajian.

"Saya pikir tidak ada peningkatan, tapi saya belum tahu juga akan ada peningkatan investasi atau tidak. Kita lihat kan di sana ada temuan cadangan baru, pastinya itu direvisi semua proposalnya, akan seperti apanya nanti kita lihat, belum ada laporan saat ini dari SKK Migas, " pungkas dia.

Sementara itu, Menteri ESDM  Sudirman Said menyebutkan, tentunya Proyek yang sebelumnya bernilai investasi US$ 12 miliar ini harus dilanjutkan, karena penting bagi penguatan cadangan migas Indonesia ke depan.

Proyek strategis ini, kata Sudirman, memang tertunda keputusannya cukup lama dan menyebabkan asumsi perencanaan awal sudah tidak valid lagi. "Karena itu Pemerintah sedang melakukan review atas revisi proposal yang diajukan Chevron," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto