Revisi Perjanjian Pertamina-Exxon Harus Beres Semester I



JAKARTA. Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) menargetkan pembahasan revisi perjanjian kerjasama operasi alias joint operation agreement (JoA) antara PT Pertamina EP Cepu dengan anak usaha ExxonMobil Indonesia, Mobil Cepu Limited (MCL) selesai Semester I tahun ini. Kedua perusahaan migas tersebut kini masih berebut sebagai operator gas lapangan Jambaran dan Alas Tuwa, Blok Cepu.

Wakil Kepala BP Migas Hardiono, mengatakan, revisi perjanjian dilakukan lantaran berbagai klausul (term and condition) lebih condong kepada MCL. Sementara itu, Pertamina EP Cepu hanya bertindak sebagai observer sehingga tidak berhak memberikan pendapat. Kendati demikian, pemerintah akan tetap menghormati kesepakatan yang dibuat bersama. Meskipun, pemerintah berharap, perubahan term and condition itu lebih berpihak ke Pertamina. Kendati direvisi, perjanjian ini tidak akan mengubah struktur kepemilikan (participating interest) Blok Cepu.

MCL meneken kontrak kerjasama Blok Cepu pada 17 September 2005. MCL menguasai 20,5% kepemilikan Blok Cepu. Lalu, Pertamina EP Cepu 45%, Ampolex (Cepu) Pte Ltd yang juga anak usaha ExxonMobil sebesar 24,5%, dan empat perusahaan daerah yakni PT Sarana Patra Hulu Cepu 1,1%, PT Asri Dharma Sejahtera 4,5%, PT Blora Patragas Hulu 2,2%, dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana 2,2%.


“Yang jelas sudah ada kesepakatan antara Pertamina EP Cepu dengan MCL untuk duduk bersama mengubah term conditions yang ada di JoA,” kata Hardiono, akhir pekan lalu.

Juru bicara ExxonMobil, Maman Budiman berjanji akan merevisi perjanjian sesuai aturan. Cuma, ia enggan berkomentar saat ditanya soal pihak yang bakal menjadi operator Blok Cepu. "Masih dalam pembicaraan," tukasnya. Kendati revisi perjanjian belum beres, bulan ini, MCL akan mulai melakukan pengeboran satu sumur eksplorasi di Lapangan Alas Tuwa Barat. Sayang, Maman lagi-lagi enggan membeberkan mengenai besaran investasi untuk melakukan aktivitas itu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh meminta MCL dan Pertamina EP Cepu menggenjot produksi minyak di Lapangan Banyuurip, Blok Cepu. Harapannya, lapangan ini mampu memasok 20.000 barel per hari (bph) minyak dari target produksi minyak Maret yang mencapai 967 bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test