KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen solar panel, PT Solar Karya Indonesia menilai pasar pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap akan semakin bergairah di tahun ini setelah dirilisnya revisi Peraturan Menteri (Permen) ESDM No No 26 Tahun 2021. CEO Solar Karya Indonesia Christopher Liawan mengatakan, di negara maju skema terbaik untuk PLTS Atap adalah dibukanya keran ekspor impor listrik. Sehingga kelebihan listrik yang diproduksi pada siang hari dan tidak terpakai dapat digunakan untuk malam hari. “Namun sehubungan dengan adanya Revisi Permen ESDM PLTS Atap yang meniadakan ekspor impor listrik, kebijakan ini jauh lebih baik dibandingkan adanya pembatasan pemasangan PLTS Atap hanya 15% dari kapasitas listrik terpasang,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2).
Revisi Permen ESDM PLTS Atap Bisa Menggairahkan Bisnis Pembangkit Surya Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen solar panel, PT Solar Karya Indonesia menilai pasar pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap akan semakin bergairah di tahun ini setelah dirilisnya revisi Peraturan Menteri (Permen) ESDM No No 26 Tahun 2021. CEO Solar Karya Indonesia Christopher Liawan mengatakan, di negara maju skema terbaik untuk PLTS Atap adalah dibukanya keran ekspor impor listrik. Sehingga kelebihan listrik yang diproduksi pada siang hari dan tidak terpakai dapat digunakan untuk malam hari. “Namun sehubungan dengan adanya Revisi Permen ESDM PLTS Atap yang meniadakan ekspor impor listrik, kebijakan ini jauh lebih baik dibandingkan adanya pembatasan pemasangan PLTS Atap hanya 15% dari kapasitas listrik terpasang,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2).