Revisi Target Laba, Cermati Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menurunkan target laba untuk tahun 2024 dan 2025 setelah mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal III-2024.  

Analis JP Morgan, Arnanto Januri, menyampaikan bahwa AKRA memangkas target pendapatan sebesar 15% dari proyeksi pasar, menjadi Rp 2,4 triliun. 

Angka tersebut setara dengan capaian tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan volume distribusi minyak bumi dan tekanan pada margin distribusi bisnis business-to-business (B2B). 


Hal ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya kontribusi dari sektor pertambangan, yang biasanya menyumbang margin lebih tinggi dibandingkan pasar umum.   

Baca Juga: Pendapatan dan Laba AKR Corporindo (AKRA) Turun pada Kuartal I-2024

Pada periode Januari hingga September 2024, volume distribusi minyak bumi AKRA turun 5% secara tahunan (year-on-year/yoy), meskipun produksi batu bara nasional naik 6% dan nikel naik 14% dalam periode yang sama.  "Ini menunjukkan AKRA kehilangan pangsa pasar," tulis Arnanto dalam riset tertanggal 28 Oktober 2024.  

Sebagai hasilnya, JP Morgan merevisi proyeksi pertumbuhan volume distribusi minyak AKRA untuk 2025 menjadi 3% yoy dari sebelumnya 5% yoy. Produksi batubara nasional pada 2025 juga diperkirakan turun 3% yoy.  

 

AKRA Chart by TradingView

Di sisi lain, penjualan lahan di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) diperkirakan lebih rendah dari target awal 110-130 hektare, menjadi hanya 100 hektare pada akhir 2024. 

AKRA juga memastikan tidak ada dividen interim pada kuartal IV-2024, dengan dana dialokasikan untuk belanja modal guna ekspansi bisnis utilitas.  

Baca Juga: Strategi AKR Corporindo (AKRA) Bidik Kenaikan Pendapatan pada 2024

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry, menyebut kinerja lemah kuartal III-2024 disebabkan margin distribusi yang rendah dan harga jual rata-rata lahan yang lebih rendah.

Meski pendapatan kuartal ketiga mencapai Rp 9,9 triliun, sesuai ekspektasi pasar, laba bersih AKRA turun 14% menjadi Rp 1,46 triliun. 

Editor: Noverius Laoli