Revitalisasi 53 pasar rakyat, Kemkop UKM anggarkan Rp 53 miliar



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) menyiapkan anggaran sebesar Rp 53 miliar untuk revitalisasi 53 pasar rakyat di sepanjang 2019. Jumlah ini meningkat dibandingkan revitalisasi pasar rakyat tahun lalu yang hanya berjumlah 51 unit.

Adapun anggaran dana untuk satu unit pasarsebesar Rp 950 juta. Sedangkan bersumber pendanaan revitalisasi pasar rakyat ini berasal dari Dana Tugas Pembantuan.

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengaku diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk memperbesar kuota program revitalisasi pasar rakyat bagi pedagang kecil di daerah. Harapannya dengan bertambahnya jumlah pasar rakyat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


“Adapun 53 pasar itu yang sudah penuni syarat, kalau 1000 bias, kita bangun. Syaratnya tanah resmi dan tidak jauh dari pedagang aslinya. Pengalaman saya pindahkan pedagang ke pasar baru itu tidak gampang, sulit juga. Tujuannya demi mengejar pertumbuhan ekonomi, tak hanya itu, pemerataan kesejahteraan juga penting” ujar Puspayoga dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4).

Terbaru, Kemkop UKM meresmikan Pasar Karang Bayan di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Peresmian pasar itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Puspayoga. Pasar ini menempati tanah milik pemerintah daerah dengan total luas 1000 m2.

Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br Simanungkalit mengatakan setelah diresmikan Menkop dan UKM Puspayoga, Pasar Karang Bayan akan dihibahkan ke pemerintah daerah.

Sedangkan untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada Koperasi Wanita Nurfallah Pekka (Perempuan Kepala Keluarga). Sebanyak 62 pedagang akan menempati 16 kios dan 46 lapak yang ada di dalam pasar tersebut.

Asal tahu saja, Kemkop UKM sejak tahun 2003 hingga 2018 telah merevitalisasi 779 unit pasar rakyat yang tersebar di 389 Kabupaten atau kota. Khusus untuk Provinsi NTB, sejah 2007 hingga 2019 sudah ada 31 unit pasar yang direvitalisasi. Pada tahun 2019 ini, Kemenkop dan UKM mengalokasikan program ini fokus kepada daerah yang terkena dampak bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini